Kamis 29 Dec 2022 16:45 WIB

PKL TSTJ Enggan Pindah, Disdag Solo Beri Tenggang Waktu Sebulan

Disdag akan mengadakan pembinaan untuk para PKL Taman Jurug.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
 Wajah baru gerbang TSTJ yang berganti nama branding Solo Safari.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Wajah baru gerbang TSTJ yang berganti nama branding Solo Safari.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo memberikan penawaran terakhir untuk pedagang kaki lima (PKL) yang bergabung di Persatuan Bakul Taman Jurug (PBTJ) untuk berdagang di Shelter Manahan dengan tenggat waktu satu bulan.

Kadisdag Kota Solo Heru Sunardi menjelaskan para PKL masih menolak untuk pindah. Kendati demikian, pihaknya juga sudah memberikan opsi lain, yakni untuk berdagang di Shelter Manahan dengan kuota 70 pedagang dengan pembagian shift malam.

"Saya juga komitmen, saya batasi sampai satu bulan," tegas Heru Kamis (29/12/2022). Ditegaskan, apabila PKL Jurug melebihi tenggang waktu pihaknya akan mengalihkan kuota tersebut untuk pemohon lain yang sudah meminta beberapa pekan sampai beberapa bulan lalu.

Disinggung soal nasib PKL yang berjualan oleh-oleh khas TSTJ mulai dari kaos hingga pernak-pernik lainnya, Heru mengatakan pihaknya berharap agar PKL beralih model jualannya dari oleh-oleh menjadi kuliner.

"Saya berharap beralih profesi karena di Manahan itu kan zonasi kuliner. Agar tidak menjadi pasar tiban jika ada yang jualan kaos, mainan anak anak, dan lain sebagainya," katanya.

Kendati demikian, pihak Disdag akan mengadakan pembinaan untuk para PKL. "Pastilah, kami juga melakukan pembinaan untuk naik kelas pelayanan. Artinya cara melayani yang baik dari penampilan menunya, rasa menu, penampilan penyajinya, itu kan kami lakukan termasuk transaksinya kami bekerja sama dengan BRI Slamet Riyadi dan akan di branding oleh mereka termasuk transaksinya dan retribusinya, kami harapkan transaksinya menggunakan QRIS," ujar dia.

Sementara itu, Ketua PBTJ Sarjuni mengatakan pihaknya masih keukeuh untuk menolak pemindahan yang ditawarkan oleh Pemkot Solo. "Deadlock kita tolak, kemarin anggota kita kumpulkan minta bagaimana tapi tetep minta eksis, ya sudah kita sampaikan pokoknya saya menyampaikan dari pendapat para anggota," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement