REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akselerasi Transformasi Digital membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dengan keahlian seperti Big Data Analytics, Cybersecurity, Cloud Computing, Web Developer, Cyber Operations, Data Analyst, Digital Marketing, Graphic Designer, IT Perbankan, IT Project Management, dan Smart City.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan Program Digital Talent Scholarship 2022 dengan target untuk memberikan beasiswa pelatihan intensif kepada 200 ribu peserta agar memiliki keterampilan bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto menyatakan saat ini. Saat ini Program DTS 2022 telah melatih 225.187 peserta dengan 55,5 persen laki-laki dan 44,5 persen perempuan.
"Jumlah itu diseleksi dari total 283.906 pendaftar. Hingga akhir November masih terdapat 37.229 peserta yang tengah menjalani pelatihan di 8 akademi," jelasnya dalam siaran pers, Sabtu (10/12/2022).
Sebagai bagian dari program pembangunan prioritas nasional, program ini ditujukan untuk masyarakat umum, utamanya angkatan kerja muda hingga aparatur sipil negara di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa di era Industri 4.0.
"Dengan meningkatnya kompetensi dari talenta digital Indonesia, hal ini tentunya akan berdampak kepada semakin percayanya industri teknologi untuk merekrut tenaga kerja dalam negeri serta kemampuan dari para talenta digital untuk menciptakan lapangan kerja baru," ungkap Hary Budiarto.
Pada tahun 2022 ini, terdapat delapan academy pelatihan, yaitu: Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Professional Academy (ProA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Thematic Academy (TA), Government Transformation Academy (GTA), Digital Leadership Academy (DLA), dan Talent Scouting Academy (TSA).
"Dalam penyelenggaraannya, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan beberapa pihak, seperti Perguruan Tinggi (universitas dan politeknik), Global Technology Companies maupun perusahaan lokal serta industri," jelas Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.
Kementerian Kominfo juga telah menyiapkan aplikasi yang memfasilitasi pertemuan antara talenta-talenta digital yang sudah dilatih melalui program DTS dengan berbagai peluang kerja dari beragam industri melalui aplikasi Diploy yang merupakan penyempurnaan dari SIMONAS (Sistem Informasi dan Monitoring Alumni Sertifikasi).
"Selain diberikan hard-skill, kami juga menyiapkan soft-skills, dan setelah menyelesaikan pelatihan-pelatihan tersebut," jelas Hary Budiarto.
"Event ini merupakan wadah untuk mempertemukan para alumni DTS dengan mitra perusahaan dan pemberi kerja yang membutuhkan talenta digital. Pada event ini, mitra perusahaan dapat melakukan proses rekrutmen melalui on-the-spot selection baik untuk pemagangan/ penempatan kerja," jelasnya.
Pada tanggal 21 Desember kemarin, Kementerian Kominfo juga sudah menggelar Digiers Day. Event ini merupakan sebuah event untuk memfasilitasi penyaluran dan perluasan kesempatan kerja bagi alumni Digital Talent Scholarship (DTS) baik yang telah lulus pelatihan maupun sertifikasi.
Digiers Day bertujuan untuk peluncuran dan pengenalan fitur platform Diploy sebagai job portal dan talent pool; pameran hasil project/ karya dari para peserta DTS 2022 dan talkshow inspiratif terkait perencanaan dan pengembangan karier bagi alumni.