REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Komoditas beras menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang pada Desember 2022. Tingkat inflasi Kota Malang pada bulan tersebut sekitar 0,58 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, komoditas beras mengalami peningkatan harga sebesar 2,03 persen.
"Dengan andil inflasi pada Desember 2022 sekitar 0,063 persen," kata Erny dalam konferensi pers (konpers) secara daring, Senin (2/1/2023).
Tidak hanya beras, telur ayam ras juga termasuk komoditas penyumbang inflasi terbesar kedua di Kota Malang. Menurut Erny, komoditas ini mengalami kenaikan harga sekitar 10,96 persen. Hal ini berarti andil inflasinya mencapai 0,060 persen.
Ada pun komoditas penyumbang inflasi terbesar ketiga adalah tomat. Menurut Erny, harga bahan makanan ini meningkat tajam sekitar 73,73 persen dibandingkan November yang hanya berkisar 26,08 persen. Dengan kata lain, andil inflasi tomat pada bulan lalu mencapai 0,045 persen.
Selain komoditas-komoditas tersebut, ada pula cabai rawit dan emas perhiasan. Kemudian rokok kretek filter, angkutan udara dan tempe juga turut menyumbang inflasi. Selanjutnya, terdapat komoditas bawang merah dan minyak goreng.
Di samping itu, terdapat sejumlah komoditas yang memberikan andil deflasi pada Desember lalu. Penyumbang deflasi terbesar, yakni pisang dengan penurunan harga hingga 4,26 persen. Komoditas ini memberikan andil deflasi sekitar 0,016 persen.
Selanjutnya, terdapat komoditas buah naga dan cabai merah yang memberikan deflasi sekitar 0,007 persen. Kemudian batu bata dan sabun cair atau piring yang memberikan andil deflasi sebesar 0,006 persen. "Lalu pepaya dengan andil deflasi sebesar minus 0,005," ucapnya.