Selasa 03 Jan 2023 16:14 WIB

Puluhan Ton Ikan Mati, Petani Ikan Sragen Rugi Puluhan Juta Rupiah

Gejala kekurangan oksigen pada ikan sudah tampak sejak Jumat (30/12/2022) lalu.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
ikan mati. ilustrasi
Foto: .
ikan mati. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Fenomena puluhan ton ikan mati mendera petani ikan asal Sragen di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Jaw a Tengah. Dampak tersebut Setidaknya dialami oleh belasan petani yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan Temu Karya Dukuh Ngasinan, Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen. 

Ketua Kelompok Budidaya Ikan Temu Karya Dukuh Ngasinan mengungkapkan banyak ikan mati dari jenis ikan mas dan nila merah. Kematian ikan tersebut diduga karena drop oksigen dan upwelling atau fenomena pembalikan massa air.

Muslim menjelaskan bahwa gejala kekurangan oksigen pada ikan sudah tampak sejak Jumat (30/12/2022) lalu. Namun, kematian puluhan ton ikan baru terjadi pada Ahad (1/1/2023). 

"Hari Jumat sudah ada gejala, ikan nggak bisa makan. Makannya sudah nggak nafsu ya karena faktor airnya dingin itu. Dingin oksigen juga kurang," kata Muslim saat dihubungi, Selasa (3/1/2023).

Faktor lain, menurutnya kondisi cuaca selama sepekan yang mendung juga berpengaruh pada kematian ikan. "Hujan terus disini selama satu minggu," terangnya.

Selain itu, Muslim memperkirakan ikan yang mati berkisar 45 ton. Sedangkan angka kerugiannya ditaksir hingga puluhan juta. 

"Kalau jumlah petaninya 120, yang mengalami kerugian itu 12 petani. Total ikan yang mati sekitar 35 sampai 45 ton, satu tonnya sekitar Rp 27 juta," katanya.

Muslim juga mengatakan ikan yang mati tersebut tidak bisa diperjualbelikan. Pasalnya kondisinya sudah membusuk. 

"Kalau sudah mengapung sudah busuk, nggak bisa diapa-apain, nggak bisa dijual. Kecuali belum fatal masih bisa dijual," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement