REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di wilayah DIY dalam beberapa hari ke depan. Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY meminta agar masyarakat tetap mewaspadai gelombang tinggi, terutama yang beraktivitas di perairan Selatan DIY.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono kepada Republika, Kamis (5/1/2023).
Potensi gelombang tinggi ini harus diwaspadai, terutama bagi nelayan. Sebab, selama adanya potensi cuaca ekstrem, diperkirakan ketinggian gelombang dapat mencapai 2,5 hingga empat meter.
"Prakiraan gelombang laut di perairan Yogyakarta berkisar antara 2,5 sampai 4,0 meter, yang mana masuk kategori tinggi," ujar dia.
Selain itu, Warjono juga mengingatkan agar masyarakat waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di DIY. Sebab, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini dapat disertai kilat/petir, dan angin kencang.
"Berdasarkan platform informasi prakiraan berbasis dampak (IBF) BMKG, wilayah DIY dengan potensi waspada pada periode 5 Januari 2023," jelasnya.
Warjono menegaskan, potensi hujan dapat terjadi di seluruh wilayah di DIY pada 5 Januari ini. Di pagi hari, katanya, potensi hujan ringan terjadi di Kabupaten Gunungkidul bagian selatan.
Sedangkan, untuk siang hingga sore hari, potensi hujan sedang-hingga lebat dapat terjadi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara.
"Malam hari, potensi hujan ringan-sedang di seluruh wilayah DIY, dan dini hari potensi hujan ringan di Kulonprogo bagian selatan, Bantul bagian selatan dan Gunungkidul bagian selatan," tambahnya.
Untuk itu, Warjono juga meminta warga untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, mengingat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di DIY.
Terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan-kawasan masuk rawan bencana, seperti Gunungkidul dan Kulonprogo yang rawan terjadi tanah longsor.