REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Pulihnya layanan pengisian BBM di kepulauan Karimunjawa, disambut gembira para nelayan. Karena mereka kini sudah dapat mengakses BBM untuk keperluan melaut.
Mujahid (46 tahun), salah seorang nelayan di Karimunjawa mengaku, sejak lalu lintas penyeberangan terhenti dan pengapalan BBM reguler terhenti, para nelayan di Karimunjawa juga sulit mengakses BBM.
“Sekarang, layanan BBM sudah normal kembali, maka kami dan para nelayan lain sudah bisa mendapatkan biosolar untuk BBM melaut,” ungkapnya, Jumat (6/1/2022).
Ia juga menyampaikan, saat ini gelombang laut memang masih belum sepenuhnya aman untuk untuk aktivitas pelayaran. Terutama nelayan yang hanya menggunakan kapal kecil.
Namun dengan ketersediaan BBM untuk melaut, nelayan akan dapat beraktivitas kembali mencari ikan, kapan pun. “Terutama saat gelombang laut di perairan Karimunjawa relatif lebih aman,” tegasnya.
Warga Karimunjawa lainnya, Ali menuturkan, dengan tibanya KRI Makassar (590) yang mengangkut BBM dan logistik ke Karimunjawa, kini masyarakat (termasuk nelayan) gembira karena sudah dapat mengisi BBM kembali.
Ia mengungkapkan hingga saat ini gelombang masih sangat tinggi di perairan kepulauan Karimunjawa. Sehingga tidak memungkinkan bagi beberapa kapal untuk melaut.
Oleh karena itu, dukungan kapal TNI AL sangat membantu masyarakat di Karimunjawa. Sehingga kebutuhan nelayan dan msyarakat sudah bisa diakses kembali.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pertamina, TNI AL, dan pihak lainnya yang sudah mengupayakan pengirimkan BBM,” tegasnya.
Hal ini diamini Camat Karimunjawa, Muslikhin. Ia mengungkapkan, mewakili masyarakat Karimunjawa sangat berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam pengiriman BBM ke Karimunjawa yang masih terkendala cuaca buruk.
Menurtnya, BBM selama ini memang menjadi salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat Karimunjawa. “Karena selain usaha wisata, masyarakat Karimunjawa umumnya juga bermata pencaharian sebagai nelayan untuk menopang kehidupan mereka,” jelas dia.