REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut belum ditemukan kasus keracunan makanan berasap mengandung nitrogen atau chiki ngebul. Meski begitu, kewaspadaan maupun kesiapsiagaan terhadap potensi munculnya kasus tersebut tetap dilakukan.
Hal ini mengingat kasus keracunan chiki ngebul sudah terjadi di Provinsi Jawa Barat. Bahkan, terjadi peningkatan kasus keracunan chiki ngebul yang terjadi pada anak-anak tersebut di Jawa Barat.
Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, pihaknya telah menerima Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan Nomor SR.01.07/III.5/67/2023 perihal Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan.
"Kita diminta untuk mewaspadai karena di Jawa Barat sudah terjadi seperti itu," kata Pembajun kepada Republika, Jumat (6/1/2023).
Melalui SE tersebut, dinas kesehatan di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota diminta untuk melaporkan jika ada temuan kasus keracunan chiki ngebul. Pembayun menyebut, pihak rumah sakit di tiap kabupaten/kota juga diminta untuk siaga dan waspada.
"Di DIY sendiri kita memantau melalui sistem kewaspadaan dini di rumah sakit itu di SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons). Di aplikasi itu juga memang belum ada laporan kasus (keracunan chiki ngebul) ini dan mudah-mudahan tidak ada kasus jajanan ini," ujar Pembajun.
Selain itu, Pembayun menyebut, pengawasan terhadap jajanan terutama di sekitar lingkungan sekolah di DIY juga terus dilakukan. Seperti pemantauan di kantin-kantin sekolah, hingga warung-warung yang ada di sekitar sekolah untuk memastikan tidak ada jajanan berbahaya yang dijual.
Pemantauan dilakukan oleh petugas-petugas puskesmas di masing-masing wilayah di DIY. Pihak sekolah, juga diminta aktif untuk melakukan pengawasan jajanan yang dijual di sekolah.
"Selama ini kantin-kantin di sekolah juga sudah di dalam pemantauan, di dalam monitoring kita, Kita ingatkan kembali (untuk waspada) karena ini anak-anak sudah mulai sekolah (tatap muka) kembali," jelasnya.
"Hasil pemantauan selama ini memang baik, artinya di DIY masih didalam koridor (belum ada temuan kasus keracunan chiki ngebul). Dengan kasus ( di Jawa Barat) ini, kita belajar dengan kasus tersebut. Kita lebih mewaspadai, lebih menjaga, mengkondisikan di awal," kata Pembajun.