Jumat 06 Jan 2023 21:44 WIB

Program SPHP Beras Bulog Siap Diterapkan di Wilayah DIY

SPHP dilaksanakan sepanjang tahun sejak 4 Januari sampai 31 Desember 2023.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Stok beras di gudang Bulog (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Stok beras di gudang Bulog (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perusahaan Umum (Perum) Bulog meluncurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Jumat (6/1/2023). Penyaluran perdana kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dilakukan sebagai upaya preventif pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan keterjangkauan harga bagi konsumen.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, M Attar Rizal, menyampaikan tujuan pelaksanaan SPHP Beras di tingkat konsumen adalah untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras agar daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali di seluruh wilayah Indonesia.

"Perum Bulog siap melaksanakan program SPHP khususnya di wilayah kerja Kanwil Yogyakarta. Program SPHP ini juga sebagai perwujudan Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas," kata Attar.

Program SPHP tersebut dilaksanakan sepanjang tahun sejak 4 Januari sampai 31 Desember 2023. Beras disalurkan ke pasar, outlet binaan, pengecer, dan lainnya dengan harga di depan pintu gudang Bulog, di atas alat angkut pembeli, sebesar Rp 8.300 per kg.

Pedagang menjual dengan harga maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Medium sebesar Rp 9.450 per kg sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Hadir dalam kegiatan peluncuran program SPHP yaitu perwakilan Kantor Bank Indonesia Yogyakarta, kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, serta Satgas Pangan Polda DIY.

Sebelumnya, selama 2022, Bulog Kanwil Yogyakarta telah menyalurkan beras untuk stabilisasi harga dengan nama program sebelumnya Ketersediaan Pasokan dan Harga pangan (KPSH) sejumlah 53.368 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement