Jumat 06 Jan 2023 23:54 WIB

Bulog Yogyakarta Luncurkan Operasi Pasar Beras di Tingkat Konsumen

Tujuan SPHP Beras di level konsumen adalah untuk menjaga pasokan dan harga.

Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Perum Bulog (ilustrasi). Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Yogyakarta mengguyur pasar dengan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.
Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Perum Bulog (ilustrasi). Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Yogyakarta mengguyur pasar dengan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Yogyakarta mengguyur pasar dengan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.

"Perum Bulog siap melaksanakan program SPHP khususnya di wilayah kerja Kanwil Yogyakarta," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta Attar Rizal saat peluncuran program SPHP di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga

Menurut dia, program SPHP ini juga sebagai perwujudan Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.

"Kami melakukan penyaluran perdana kegiatan SPHP Beras sebagai upaya preventif pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan keterjangkauan harga bagi konsumen," kata Attar.

Ia mengatakan, tujuan pelaksanaan SPHP Beras di tingkat konsumen adalah untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras di tingkat konsumen agar daya beli masyarakat terjaga, dan inflasi terkendali di seluruh wilayah Indonesia.

"Program SPHP tersebut dilaksanakan sepanjang tahun sejak 04 Januari 2023 sampai dengan 31 Desember 2023," kata dia.

Ia mengatakan, beras disalurkan ke pasar, outlet binaan, pengecer, dan lainnya dengan harga di depan pintu gudang Bulog, di atas alat angkut pembeli, sebesar Rp 8.300 per kilogram. "Pedagang menjual dengan harga maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Medium sebesar Rp9.450 per kg sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," kata Attar.

Menurut dia, selama 2022, Bulog Kanwil Yogyakarta telah menyalurkan beras untuk stabilisasi harga dengan nama program sebelumnya Ketersediaan Pasokan dan Harga pangan (KPSH) sejumlah 53.368 ton.

Turut hadir pula dalam kegiatan peluncuran program SPHP yaitu Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, serta Satgas Pangan Polda DIY.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement