REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Seluruh warga yang bertempat tinggal di zona merah peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api Semeru dipastikan menjadi prioritas penerima hunian relokasi.
"Kami sudah jelaskan terkait data-data yang tadi ditunda, kini sudah jelas semua," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati.
Wakil bupati yang akrab dipanggil Bunda Indah itu mengatakan bahwa semua warga yang berada di zona merah harus diprioritaskan masuk di hunian tetap di relokasi Bumi Semeru Damai.
"Kami sudah menggelar rapat untuk percepatan penyaluran hunian relokasi yang digelar di Kantor Kecamatan Candipuro, Jumat (6/12/2023)," ujarnya.
Ia menjelaskan BPBD Lumajang sudah melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi prioritas penerima hunian relokasi terutama di kawasan zona merah erupsi Gunung Semeru.
Sementara terkait kerancuan data warga penerima hunian relokasi, ia memastikan sudah ada verifikasi yang melibatkan pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan Dinas Kependudukan Catatan Sipil serta BPBD Kabupaten Lumajang.
"Ada data yang tumpang tindih karena kesamaan nama dan sebagainya itu sudah jelas, insya Allah dua pekan lagi sudah kami masukkan semua datanya," katanya.
Bunda Indah berharap warga yang berada dalam zona merah peta KRB Gunung Semeru mematuhi seluruh arahan untuk berada di hunian relokasi.
Data BPBD Lumajang menyebutkan jumlah keseluruhan kepala keluarga yang sudah menerima kunci hunian relokasi di Bumi Semeru Damai yang berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, mencapai 1.392 KK.