Rabu 11 Jan 2023 08:21 WIB

Masjid Raya Baiturrahman Perkaya Destinasi Wisata Religi di Kota Semarang

Juga diselenggarakan berbagai aktivitas keagamaan di masjid tersebut.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Suasana Masjid Raya Baiturrahman Semarang pascarenovasi di Semarang, Sabtu (17/12/2022). Renovasi masjid dengan luas bangunan 13.750 meter persegi dan menelan biaya Rp 92,58 miliar.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Suasana Masjid Raya Baiturrahman Semarang pascarenovasi di Semarang, Sabtu (17/12/2022). Renovasi masjid dengan luas bangunan 13.750 meter persegi dan menelan biaya Rp 92,58 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dengan selesainya renovasi Masjid Raya Baiturrahman (MBR) Semarang, di kawasan Simpanglima, Kota Semarang, khasanah destinasi wisata religi di ibu kota Provinsi Jawa Tengah kini bertambah.

Selain terlihat lebih indah dan megah, masjid yang berada di pusat keramaian Kota Semarang ini juga kian nyaman dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata religi selain Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Masjid Agung Semarang (MAS) atau masjid kauman Semarang.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, Masjid Raya Baiturrahman Semarang menjadi semakin nyaman dan menarik untuk tempat beribadah sekaligus destinasi wisata religi.

"Kini masjid ini menjadi lebih indah dan tertata dengan baik, termasuk keberadaan taman dan air mancur,” ungkapnya, saat menghadiri HUT ke-48 Masjid Raya Baiturrahman, di Simpanglima, Semarang, Selasa (10/1/2023).

Sebelumnya, kata Taj Yasin, lokasi tersebut merupakan area publik yang beralih fungsi menjadi tempat parkir yang kini dikembalikan lagi sebagai ruang publik yang lebih nyaman dan salah satu satu lokasi favorit bagi warga.

Sehingga masyarakat yang akan nge-mall di Simpanglima, sekarang tidak lagi berpikiran ke Masjid Raya Baiturrahman hanya untuk mencari tempat parkir, tetapi ingin meningkatkan keimanan sekaligus berwisata menikmati suasana kota.

"Maka sekarang bisa menjadi sebuah kebanggaan, dan harapannya anak- anak jadi lebih senang bermain dan melihat keindahan masjid. Syukur-syukur ada edukasi di untuk beribadah dan memakmurkan masjid ini,” katanya.

Apalagi, lanjut Taj Yasin, selain untuk melaksanakan ibadah shalat, di Masjid Raya Baiturrahman juga diselenggarakan berbagai aktivitas keagamaan, baik yang diinisiasi oleh takmir maupun oleh remaja masjid setempat.

Seperti pengajian rutin, program kajian, membuka stand Ngaji On The Street saat car free day, dan sebagainya. "Bukan tidak mungkin nanti ada Kegiatan lain, seperti mengaji outdoor di taman  dekat kolam air mancur, agar para peserta lebih menikmati dalam menyerap ilmu," katanya.

Keberadaan Masjid Raya Baiturrahman di depan Lapangan Pancasila juga merupakan salah satu masjid yang menjadi kebanggan warga Jawa Tengah selainMAJT dengan atap lipat seperti Masjid Nabawi dan menara Asmaul Husna yang ikonik.

Keberadaan MAJT, Masjid Raya Baiturrahman dan Masjid Agung Semarang merupakan simbol-simbol keagamaan dimiliki Jawa Tengah yang wajib disyukuri.

Keberadaan bangunan bersejarah sebagai tempat beribadah umat muslim itu, merupakan cagar budaya yang harus dijaga dan dilestarikan tidak hanya dari fisik bangunannya, namun juga fungsinya bagi umat.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyambut gembira adanya renovasi dan pemugaran Masjid Raya Baiturrahman yang diresmikan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin pada bulan September 2022 lalu. "Sebab masjid ini cagar budaya yang harus dilindungi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement