REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masyarakat Jawa Tengah dimbau mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di lingkungan masing-masing. Terlebih, dengan masih tingginya curah hujan di berbagai daerah.
Curah hujan yang masih cukup tinggi rentan menyebabkan munculnya genangan air di mana mana. Semakin banyak genangan air, maka potensi penyebaran penyakit DBD juga akan semakin besar.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah hingga tutup tahun 2022 lalu, di Jawa Tengah ada sedikitnya 4589 kasus DBD.
Meskipun tidak memerinci di daerah mana saja persebaran kasus DBD ini, wagub melihat angka kasus tersebut menjadi masalah serius yang harus terus diwaspadai.
Maka ia pun terus mengimbau agar masyarakat di Jawa Tengah tidak boleh lengah dan selalu waspada terhadap ancaman penyakit yang DBD di lingkungannya.
Masyarakat perlu waspada, demam berdarah bisa saja muncul dan menyebar dengan cepat. "Mari bersama-sama pantau kondisi lingkungannya masing- masing," ungkap Taj Yasin, Kamis (12/1/2023).
Wagub juga menyampaikan, banjir yang terjadi di sejumlah tempat di wilayah Jawa Tengah beberapa pekan terakhir juga cukup rawan terhadap munculnya genangan air sisa banjir.
Karena itu masyarakat juga penting waspada terhadap penyakit yang jamak menyebar pada saat musim hujan. Tidak hanya demam berdarah, namun juga penyakit lainnya.
"Maka kalau ada genangan air di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, warga bisa segera membereskan dan memastikan genangan tidak ada lagi," tambahnya.
Masih terkait kasus DBD, lanjut wagub, pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat agar jumlahnya bisa ditekan. Di sisi lain masyarakat juga meningkatkan kesadaran.
Baik terkait pola hidup yang sehat maupun kesadaran bersama- sama dalam mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih bersih dan sehat, misalnya dengan bergotong royong menekan DBD.
"Kita ada dari Dinkes Kota Semarang, Pemprov Jawa Tengah yang terus memantau kesehatan masyarakat dan harapannya kasus DBD tidak melonjak," katanya.