REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menargetkan penanganan tanah longsor di SDN 2 Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, selesai dalam 20 hari. Hal ini penting agar dapat terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.
"Karena jika terkena hujan lebat dan lokasi bangunan sekolah berpotensi longsor dikhawatirkan bangunan sekolah habis terkena longsor," kata Bupati Malang, M Sanusi, kepada wartawan di Kabupaten Malang.
Menurut dia, penanganan longsor di sekolah tersebut menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang. Dinas terkait akan melakukan pengecoran dan pembangunan plengsengan.
Hal ini bertujuan agar longsoran tidak sampai merambat ke bangunan sekolah. Mengenai pembiayaan, Sanusi menegaskan, pihaknya masih harus melakukan evaluasi.
Dengan kata lain, pihaknya harus menganggarkan terlebih dahulu biaya yang akan dihabiskan untuk pembangunan plengsengan renovasi longsoran. Karena ini bersifat darurat, maka dia meminta dinas agar mengerjakannya terlebih dahulu.
Terkait penyebab longsor, Sanusi menilai, ini akibat dari fenomena alam La Nina. Fenomena ini berdampak pada terjadinya cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan lebat hingga puting beliung. Curah hujan yang tinggi menyebabkan bencana longsor di SDN 2 Ngadas.
Sebelumnya, Sanusi sempat meninjau secara langsung lokasi longsor di SDN 2 Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo. Kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran kepala perangkat daerah Kabupaten Malang, camat dan Muspika Poncokusumo, kepala Desa Ngadas, serta lainnya.