Selasa 17 Jan 2023 06:59 WIB

Harapan Erick Thohir pada Pembukaan Porseni NU di Solo

Porseni bisa digunakan sebagai fondasi kebangsaan.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan pada pembukaan Porseni NU di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). Porseni Nahdlatul Ulama (NU) diikut 3.600 peserta kategori pelajar, mahasiswa, dan santri pondok pesantren dari 34 Provinsi di Indonesia tersebut akan mempertandingankan tujuh cabang olahraga dan kesenian NU yang berlangsung hingga tanggal 22 Januari 2023.
Foto: ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan pada pembukaan Porseni NU di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). Porseni Nahdlatul Ulama (NU) diikut 3.600 peserta kategori pelajar, mahasiswa, dan santri pondok pesantren dari 34 Provinsi di Indonesia tersebut akan mempertandingankan tujuh cabang olahraga dan kesenian NU yang berlangsung hingga tanggal 22 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Pengarah Harlah 1 Abad Nadhatul Ulama (NU) Erick Thohir mengusulkan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) bisa digelar setiap tiga tahun sekali.

"Karena itu tadi Gus Nusron mempertanyakan apakah ini Porseni yang dilakukan setiap satu abad. Setuju? Tidak. karena itu, izin, saya berharap kegiatan Porseni ini bisa dilakukan setiap tiga tahun," kata Erick saat membuka Porseni NU di GOR Sritex Arena, Solo, Senin (16/1/2023)

Menurut menteri BUMN tersebut, Porseni bisa digunakan sebagai fondasi kebangsaan. Selain itu, Erick menilai Porseni juga bisa menjadi fondasi anak-anak muda.  "Ini adalah fondasi kebangsaan, fondasi anak muda tingkat depan, generasi penerus kita, santri penerus kita," jelasnya. 

Untuk itu, Erick berpesan untuk pengurus NU baik di pusat maupun di daerah wajib mendukung Porseni setiap tiga tahun sekali. "Insya Allah siapapun pemimpinnya baik yang di pusat ataupun daerah berkewajiban mendukung Porseni setiap tiga tahunnya," katanya.

Menteri BUMN itu juga menilai bahwa bangsa Indonesia harus beradaptasi dengan kondisi yang saat ini, termasuk keluarga besar NU.  "Karena itu kegiatan yang kita lakukan bersama-sama NU yang dipimpin Mbak Yenny Wahid kita dorong apa, supaya kita pastikan keluarga besar perempuan NU bisa setara dan menjadi keluarga tulang punggung ekonomi keluarga bahkan memberikan sumbangsih pemikiran kepada bangsa kita," jelasnya. 

Selain itu, saat ini NU juga telah menggunakna teknologi yang berlangsung di Malang. Ia pun berpesan jangan sampai para santri gagap akan teknologi.

"Jangan sampai santri kita tidak mengerti teknologi yang merupakan bagian penting buat kita ke depannya. Tetapi yang tidak kalah pentingnya hari ini Porseni kenapa, karena ini justru tadi yang ada hubungannya dengan hati kita, semangat kita, bagaimana NU Indonesia bisa bersaing ke depan dengan bangsa-bangsa lain," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement