REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wacana soal pembatasan usia bagi calon haji karena pembatasan Covid-19 akan ditiadakan oleh pemerintah Arab Saudi. Menanggapi hal tersebut, Kemenag Solo akan lebih memprioritaskan pemberangkatan calon jamaah haji dengan usia di atas 65 tahun.
"Mulai tahun ini kan sudah tidak ada lagi pembatasan usia berangkat haji di bawah 65 tahun. Untuk itu, kami akan memprioritaskan keberangkatan calon jamaah haji dengan usia 65 tahun ke atas. Karena sudah tertunda selama dua tahun. Dia sudah berhak untuk berangkat pada tahun 2020 awal pandemi terus ada pandemi tidak boleh berangkat kan masalahnya di situ," kata Kepala Kemenag Solo Hidayat Masykur saat dihubungi, Rabu (18/1/2023)
Hidayat menjelaskan jumlah calon jamaah haji usia di atas 65 tahun yang dua kali tertunda selama tahun 2020 dan 2021 berjumlah sekitar 20-an. Oleh karena itu, pihaknya akan mengusahakan agar mereka dapat ditempatkan di kursi pertama kuota haji Solo tahun ini.
"Jumlah tepatnya saya lupa. Ada di kisaran 20an orang, ndak sampai 50 orang pokoknya. Rata-rata mereka berucap syukur bahagia karena akhirnya akan bisa berangkat haji juga," beber Hidayat.
Kendati demikian Hidayat mengaku belum mendapatkan informasi tentang kuota haji tahun 2023 untuk Solo. Namun, jika dalam keadaan normal Kemenag Solo biasanya mendapatkan kuota haji sekitar 500-an kursi setiap tahunnya. "Kalau sosialisasi secara khusus terkait pencabutan pembatasan usia belum kami lakukan. Tapi kami sudah menerima reaksi positif dari mereka," katanya.
Ia juga menambahkan jika jumlah tersebut biasanya terbagi dalam pemberangkatan satu kelompok terbang (kloter) lebih."Kalau dua kloter tidak sampai, satu kloter lebih sedikit biasanya. Itu dalam kondisi normal ya. Untuk kuota haji tahun ini memang belum ada keputusannya, namun kalau kondisinya normal mungkin kita akan dapat jatah 500an kursi juga," katanya.