REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persis Solo akan melawan Persija Jakarta di pekan ke-18 Liga 1 2022/2023. Namun, laga yang akan digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, pada Kamis (19/1/2023) tersebut, akan digelar tanpa penonton.
Pihak manajemen Persis menjelaskan keputusan menggunakan Stadion Maguwoharjo telah mempertimbangkan rekomendasi dari pihak keamanan, jarak dari Kota Solo, serta
fasilitas lainnya yang dirasa sudah cukup mumpuni dan lulus uji kelayakan.
Sehubungan dengan laga menghadapi Persija Jakarta, manajemen Persis menerima surat resmi dari Kapolresta Sleman dengan nomor: R/REK/6/I/Yan2.14/2023/Intelkam pada rapat koordinasi di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Surat tersebut memberitahukan bahwa pertandingan Persis Solo yang digelar di Stadion Maguwoharjo dilaksanakan tanpa kehadiran penonton atau suporter.
Keputusan tersebut diambil setelah dilaksanakan penilaian terhadap risiko potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata. Khususnya terhadap kegiatan atau selama jalannya pertandingan dari segi keamanan dan ketertiban umum atau masyarakat.
Manajer Persis Solo Erwin Widianto mengatakan kehadiran suporter tentu bisa menjadi semangat tambahan bagi penggawa ketika bertanding di atas lapangan. Ia menyayangkan, pasalnya pertandingan tersebut adalah laga kandang pertama Persis di putaran kedua Liga 1.
“Kami menyayangkan karena ini kesempatan kami dalam laga sebagai tuan rumah. Apalagi kami telah menjalani laga melawan Persis sebagai tim tamu di putaran pertama. Besar harapan kami sebenarnya pertandingan dihadiri oleh suporter, karena selain berpengaruh di mental dan psikologis pemain,” kata Erwin.
Kendati demikian, ia menegaskan Persis tetap kooperatif dan mengikuti keputusan yang telah ditetapkan. Ia tetap berharap punggawa Persis Solo dapat membawa hasil maksimal di pertandingan tersebut.
“Tentu kita mengikuti dan patuh terhadap seluruh keputusan yang sudah ditetapkan. Harapannya, skuad Persis tetap bermain semaksimal mungkin di kandang dengan menghadapi Persija,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika