Kamis 19 Jan 2023 09:38 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Dinas Arpus Cilacap Hadirkan Beragam Inovasi

Dengan aplikasi SRIKANDI, penanganan arsip dapat dikelola dari awal perencanaan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar saat Launching SRIKANDI, Rabu (18/1/2023).
Foto: Dok. Pemkab Cilacap
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar saat Launching SRIKANDI, Rabu (18/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- SRIKANDI, Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi resmi diluncurkan di Cilacap. Dengan aplikasi SRIKANDI, penanganan arsip dinamis dapat dikelola dari awal perencanaan, pembuatan naskah/dokumen, dapat memenuhi tuntutan top management akan kecepatan dan ketepatan informasi serta memudahkan aksesibilitas dan menjamin akuntabilitas.

Selain itu, aplikasi yang bertujuan demi meningkatkan mutu pelayanan ini juga merupakan usaha pemerintah untuk menuju paperless society. Peluncuran dilakukan oleh Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar yang didampingi Sekretaris Daerah Awaluddin Muuri dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Cilacap Achmad Fauzi di halaman Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap.

“Surat menyurat berbasis elektronik ini tentu efisien karena akan lebih cepat, murah karena tidak menggunakan kertas. Kemudian juga ketika retensi, penghapusan itu bisa menggunakan elektronik. Jadi, setelah sekian tahun, ketika harus dihapuskan itu tidak perlu secara fisik, tapi bisa secara sistem,” ujar pj bupati.

Aplikasi SRIKANDI merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Kementerian Komunkiasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Aplikasi ini bersifat Government to Government dan dimanfaatkan oleh instansi pusat maupun daerah, termasuk Cilacap.

Dalam kesempatan itu, pj bupati juga meluncurkan inovasi Pelayanan Literasi Tuna Nera (Pelita) dan Café Pustaka. “Pelita itu sebuah layanan inklusi dari pemerintah untuk memberikan akses kepada kaum difabel untuk membaca buku. Karena mereka juga punya hak untuk mengerti dan mendapatkan informasi mengenai apa saja yang ada di dunia ini,” katanya.

Sejalan dengan Yunita, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Achmad Fauzi juga menjelaskan bahwa kegiatan Pelita ini merupakan salah satu bentuk perhatian Dinas Arpus yang berkolaborasi dengan Dinas Sosial, Pertuni, dan BAZNAS terhadap pengembangan literasi penyandang disabilitas tunanetra.

“Nantinya akan ada pelatihan dan layanan membaca huruf braile bagi para tuna netra yang dipandu oleh narasumber yang kompeten dan diintegrasikan dengan layanan kegiatan perpustakaan keliling,” jelas Achmad Fauzi.

Sedangkan mengenai Café Pustaka, Fauzi berharap dapat menarik masyarakat, khususnya anak-anak muda untuk meningkatkan minat baca serta mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dengan membangun kemitraan bersama UMKM lokal.

“Nah dari UMKM ini, mereka itu sudah bisa memproduksi, tapi mungkin terkendala untuk tempat promosinya. Dengan menggandeng UMKM ini, kami berharap dapat meningkatkan omset penjualan produknya sekaligus memberikan layanan baca buku di tempat. Kemudian ada juga Stand Up Literasi dan musik akustik di malam Minggu,” katanya.

Sebagai informasi, Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap memiliki 34.908 judul buku dan 55.438 eksemplar yang dapat dipinjam secara gratis oleh masyarakat. Selain itu, ada 332 judul buku braile dan 978 eksemplar yang disediakan untuk kaum disabilitas netra.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement