REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mengusulkan pemindahan jalur penonton disabilitas di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan FIFA. Usulan tersebut bertujuan untuk mempermudah akses penonton disabilitas yang hendak menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, pembuatan akses disabilitas itu masih dalam proses perencanaan. Akses disabilitas Stadion GBT yang sebelumnya berada di jalur gate 10, 11, 13, dan 14, akan dialihkan ke jalur gate 1, langsung menuju ke area tribun.
"Konsep dan perencanaannya sedang kami matangkan, kami juga sudah meminta saran kepada FIFA," kata Wiwiek, Kamis (19/1/2023).
Wiwiek melanjutkan, setelah konsep tersebut disetujui FIFA, Pemkot akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR mengenai proses pengerjaannya. "Pembuatan akses disabilitas itu kami diskusikan kembali bersama Kementerian PUPR, apakah pengerjaannya dilakukan pemkot atau PUPR," ujar Wiwiek.
Wiwiek menjelaskan, tujuan pemindahan akses itu adalah untuk memudahkan penonton disabilitas, saat menuju ke area tribun. Sebelumnya, akses untuk disabilitas sedikit tinggi. Jika jadi dipindah ke Gate 1 maka jalurnya lebih melandai.
"Gate 1 itu kan dekat dengan pintu utama dan aksesnya sangat mudah dilalui, sehingga nanti penonton disabilitas dapat lebih mudah melewati Gate 1," kata Wiwiek.
Wiwiek menambahkan, sejauh ini perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan di Stadion GBT secara keseluruhan terbilang minor. Menurutnya, setelah pertemuan pada 12 Januari 2023, FIFA hanya menyampaikan saran dan masukan agar sesuai standar stadion internasional.
"Mudah-mudahan pengerjaan minor itu bisa sesuai target, mulai Januari hingga Maret mendatang harus sudah selesai. Seperti pengerjaan platform broadcasting dan perawatan lapangannya, hanya dua poin itu," ujarnya.