REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Chris Hipkins akan menggantikan posisi Jacinda Ardern sebagai perdana menteri Selandia Baru. Hipkins menjadi satu-satunya kandidat yang muncul untuk memimpin Partai Buruh yang berkuasa.
"Saya pikir kami adalah tim yang sangat kuat," kata Hipkins pada konferensi pers setelah Partai Buruh mengumumkan dia sebagai kandidat tunggal, Sabtu (21/1/2023).
"Kami telah melalui proses ini dengan persatuan dan kami akan terus melakukannya. Saya merasa sangat beruntung bisa bekerja dengan sekelompok orang yang luar biasa yang memiliki komitmen nyata untuk melayani masyarakat Selandia Baru," ujar Hipkins menambahkan.
Hipkins tidak tertarik pada rencana kebijakannya. Perombakan kabinet yang diusulkan oleh Jacinda Ardern dia lanjutkan. Namun Menteri Keuangan Grant Robertson kemungkinan akan tetap mengisi posisinya.
Hipkins diperkirakan akan dikukuhkan sebagai pemimpin baru dalam pertemuan 64 anggota parlemen Partai Buruh atau disebut Kaukus, pada Ahad (22/1/2023). Hipkins adalah tokoh yang pamornya cukup baik di Selandia Baru. Politisi berusia 44 tahun itu turut berperan dalam keberhasilan Selandia Baru menangani pandemi Covid-19.
Karier politik Hipikins dapat ditarik setidaknya ke tahun 2008, yakni ketika dia pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen dari Partai Buruh. Dia terus berkiprah hingga akhirnya pada Juli 2020, Jacinda Ardern mengangkatnya sebagai menteri kesehatan. Penunjukan itu dilakukan ketika Selandia Baru sudah menghadapi pandemi Covid-19.
Pada akhir 2020, Hipkins ditunjuk untuk menjadi menteri tanggapan Covid-19. Saat ini dia merupakan menteri kepolisian, pendidikan, dan pelayanan publik, serta pemimpin parlemen.
Setelah dikukuhkan oleh Partai Buruh yang diprediksi berlangsung pada Ahad sore esok, Ardern kemudian akan mengajukan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri kepada gubernur jenderal Selandia Baru. Jika proses tersebut dikonfirmasi, Hipkins akan diangkat menjadi pengganti Ardern. Dia bakal menjabat hingga periode pemerintahan Ardern berakhir.
Pemilu bakal digelar pada 14 Oktober mendatang. Beberapa jajak pendapat menunjukkan Partai Buruh membuntuti oposisi Partai Nasional Selandia Baru. Pada Kamis (19/1/2023) lalu, Jacinda Ardern secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri. Dia beralasan tidak lagi memiliki cukup tenaga untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. "Sudah waktunya saya pergi," kata Ardern sambil menahan tangisnya.
Ardern menjelaskan, dia telah merenungkan pengunduran dirinya selama liburan musim panas. Lewat perenungan itu Ardern menyimpulkan bahwa dia memang tak memiliki energi untuk melanjutkan tugasnya sebagai perdana menteri. "Ini adalah lima setengah tahun paling memuaskan dalam hidup saya," ujarnya.
Masa jabatan Ardern paling lambat akan berakhir pada 7 Februari mendatang. Ardern adalah tokoh yang sempat menjadi sorotan dunia. Hal itu karena ketika terpilih sebagai perdana menteri, dia baru berusia 37 tahun. Ardern menyandang predikat sebagai kepala pemerintahan wanita termuda di dunia.
Selama menjabat sebagai perdana menteri, Ardern menghadapi beberapa peristiwa besar. Selain pandemi, dia juga pernah dihadapkan pada serangan teror di dua masjid di Christchurch pada Maret 2019. Sebanyak 51 orang tewas dalam insiden tersebut. Itu menjadi serangan teror paling mematikan yang pernah dialami Selandia Baru.
Setelah insiden itu, Ardern menunjukkan simpati dan keberpihakannya kepada para korban. Dia pun mengajak masyarakat Selandia Baru untuk tidak menyebut nama pelaku penembakan. Menurutnya, penyebutan hanya akan menggelorakan namanya, hal yang diyakini diinginkan pelaku.