REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan warga Nahdliyin sudah memadati Jalan Sehat Nahdlatul Ulama (NU) yang akan digelar di Puro Mangkunegaran, Ahad (22/1/2023). Rencananya mulai dari Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mengikuti acara tersebut.
Dari pantauan Republika, ribuan Nahdliyin sudah memadati area Puro Mangkunegaran sejak pukul 03.00 WIB. Rata-rata mereka mengenakan kaos putih bercorak hijau dengan logo NU satu abad di depannya. Shalawat pun digemakan Nahdliyin sembari menunggu dimulainya jalan sehat.
Dwi Maria Ulfa (39) salah satu peserta jalan sehat asal Kudus mengatakan dirinya sampai di Puro Mangkunegaran sekitar pukul 02.30 WIB pagi. Ia mengatakan berangkat dari Kudus sejak pukul 10.00 WIB dan sampai di Kota Solo sekitar 14.30 WIB.
"Saya dari Kudus datang bersama 15 bus, sekalian nengok anak saya yang ikutan Porseni NU juga," kata Dwi, Ahad (22/1/2023).
Mengingat Porseni baru pertama kali digelar, Dwi mengatakan dirinya ikut semangat melihat banyaknya warga Nahdliyin. Ia mengaku juga gembira dapat mengikuti jalan sehat. "Wah senang sekali, satu abad NU, yes," katanya.
Selain itu, Dwi mengatakan bahwa ia berharap dengan NU yang sudah berusia satu abad dia berharap jalanya organisasi agar semakin kompak. Ia juga berharap agar Porseni sendiri digelar setahun sekali. "Harapannya NU semakin solid dan semakin maju," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Nusron Wahid menyebut jalan sehat tersebut akan dihadiri sejumlah menteri di antaranya, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, dan beberapa menteri lain.
"Ya petinggi NU datang semua, ada pak Menkopolhukam, pak Menteri Agama, Erick Thohir, pak Mendikbud. Ada sekitar tujuh atau delapan pejabat negara yang hadir," bebernya.
Selain para menteri, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan akan hadir dalam gelaran jalan sehat tersebut. "(Presiden) Insya Allah hadir. Kita sudah menghadap beliau akan kehadiran, tapi sampai hari ini tinggal menunggu kepastian dari pihak Setneg dan Setpres," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
