Ahad 22 Jan 2023 10:07 WIB

Kualitas Pekerjaan Fisik Renovasi Stadion Jatidiri Dinilai Kurang Maksimal

Pedestrian di sekeliling Stadion Jatidiri masih banyak yang berlubang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Foto udara suasana Stadion Jatidiri Semarang di Karangrejo, Semarang, Jawa Tengah. Menurut Pemprov Jawa Tengah, renovasi stadion yang dilaksanakan sejak 2016 berkapasitas dari 20.000 tempat duduk tanpa kursi tunggal (single seat) menjadi sekitar 25.000 tempat duduk menggunakan single seat itu telah selesai, dengan target penggunaan stadion pada tahun 2023 mendatang yang saat ini dalam tahap pemenuhan kelengkapan serta pengajuan sertifikasi dan verifikasi standar AFC dan FIFA.
Foto: Antara/Aji Styawan
Foto udara suasana Stadion Jatidiri Semarang di Karangrejo, Semarang, Jawa Tengah. Menurut Pemprov Jawa Tengah, renovasi stadion yang dilaksanakan sejak 2016 berkapasitas dari 20.000 tempat duduk tanpa kursi tunggal (single seat) menjadi sekitar 25.000 tempat duduk menggunakan single seat itu telah selesai, dengan target penggunaan stadion pada tahun 2023 mendatang yang saat ini dalam tahap pemenuhan kelengkapan serta pengajuan sertifikasi dan verifikasi standar AFC dan FIFA.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyoal kualitas bangunan proyek fisik. Persoalan ini ditemukan saat melakukan peninjauan Stadion Jatidiri, Semarang.

Peninjauan dilakukan gubernur setelah proses renovasi stadion kebanggaan warga Kota Semarang tersebut dinyatakan rampung dilaksanakan (100 persen), beberapa hari yang lalu.

Namum orang nomor satu di Provinsi Jateng ini masih melihat beberapa bagian hasil pekerjaan renovasi yang menurutnya masih kurang memuaskan, karena kurang bagus.

"Teman-teman yang mengerjakan tolong perhatikan kualitas,  kalau ada yang nekan dan minta-minta beri tahu saya, agar tidak mengurangi kualitas," ungkapnya, di Stadion Jatidiri.

Yang penting, tegas gubernur, jangan 'dicolong'. Karena terkait persoalan kualitas ini sudah sering  kali diingatkan, sejak 2019, 2020, 2021, dan hasil pekerjaan 2022 masih ditemukan.

"Artinya, kalau masih ditemukan terus, berarti kualitas pekerjaannya, ya memang seperti itu, dan buat saya ini sangat menyedihkan sekali," ungkap dia.

Saat meninjau bangunan stadion, ternyata terlihat ada beberapa bagian bangunan yang sudah rusak. Misalnya ornamen gunungan wayang yang berada di luar stadion.

Tak hanya stadion, gubernur juga menemukan kualitas pekerjaan yang kurang maksimal dalam pelaksanaannya, pada bangunan tribun penonton di arena lintasan olahraga sepatu roda.

Pun demikian dengan pembangunan pedestrian di sekeliling Stadion Jatidiri masih banyak yang berlubang, bahkan juga ada pohon yang disemen.

"Kalau saya melihat bolong-bolong seperti ini tidak akan saya terima. Pekerjaan seperti ini kalau tidak diawasi maka jadinya akan kurang maksimal dan diserahkan dalam kondisi yang sama," tambahnya.

Oleh karena itu, ia menyayangkan sejumlah pekerjaan yang terkesan apa adanya dan seakan-akan kontraktor saat mengerjakan terkesan kurang memerhatikan segi kualitas.

Semua harus memberikan yang terbaik, kata dia, dan kualitasnya juga harus bagus. Karena itu, Ganjar juga mengingatkan agar seluruh pihak yang berwenang dalam proyek renovasi kompleks Jatidiri agar bekerja secara profesional.

Baik pengelola Jatidiri, pengawas proyek, sampai kontraktor harus memberikan yang terbaik bagi masyarakat karena pembangunan kompleks Jatidiri menggunakan uang rakyat.

Ini masih ada waktu, maka tidak cukup kalau hanya menangis "Kita akan minta tolong PUPR atau Bina Marga ikut bantu mengecek," tegas gubernur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement