Senin 23 Jan 2023 17:17 WIB

Masjid Kampus Diharapkan Jadi Episentrum Intelektualisme

Keberadaan masjid kampus bisa menjadi tempat yang memiliki basis pemikiran

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan Wisuda Akbar Rumah Tahfiz ke-9 di masjid kampus di Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: Dokumen.
Kegiatan Wisuda Akbar Rumah Tahfiz ke-9 di masjid kampus di Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar seminar nasional bertema 'Merekonstruksi Peran Masjid Kampus sebagai Episentrum Intelektualisme yang Dinamis Berhikmah untuk Mewujudkan Peradaban Bermartabat'.

Ketua Umum AMKI Wilayah DIY, Miftahul Haq mengatakan, masjid sebagai pusat atau episentrum diharapkan bisa menjadi penggerak terciptanya peradaban kehidupan masyarakat dan bangsa berbasis intelektual.

"Jadi masjid itu bisa menjadi tempat yang memiliki basis pemikiran. Bagaimana masjid dapat menjadi episentrum intelektualisme untuk membangun masyarakat Islam yang lebih baik," kata Miftah.

Hal senada disampaikan anggota Dewan Eksekutif BAN-PT, sekaligus takmir masjid kampus UMY, Agus Setyo Mutohar. Menurutnya, jika ingin menjadikan masjid sebagai episentrum, maka harus ada inovasi, dan inovasi tersebut harus terus dikembangkan.

"Inovasi yang dilakukan dalam kajian-kajian ini menjadi penting, kajiannya mungkin bisa sederhana, tapi bisa mengguncangkan dan bisa menjadi episentrum," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Masjid Kampus UGM, Agung Budiyanto mengatakan, masjid kampus mempunyai potensi strategis untuk mendorong peradaban umat secara Islami di Indonesia.

Ia menekankan, masjid kampus tidak hanya menjadi pusat ibadah saja, tetapi juga dapat menjadi sentra utama seluruh aktivitas keumatan, baik sebagai tempat pembinaan dan pembentukan karakter, maupun aspek-aspek lainnya seperti politik, hukum, sosial, dan budaya.  

"Ada masalah umat, maskam (masjid kampus) menjadi rujukan kalau ada orang miskin tidak diperhatikan, hubungi maskam, kalau ada anak tidak sekolah, hubungi maskam," harapnya.    

Selain seminar, kegiatan silaturahim dan seminar nasional juga diisi diskusi bersama, dan kolaborasi kegiatan kemasjidan kampus di wilayah DIY, sekaligus launching AMKI Muda. Adanya AMKI muda ini juga diharapkan dapat menjadi penggerak kegiatan-kegiatan AMKI yang lebih besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement