Selasa 24 Jan 2023 17:08 WIB

Eri Ingin Hidupkan Kembali Taman Hiburan Rakyat di Surabaya

Pembangunan kompleks eks THR-TRS bakal dimulai pada 2023.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Kompleks Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya.
Foto: Dadang Kurnia
Kompleks Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya berencana menghidupkan kembali kompleks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa. Rencananya, kedua tempat hiburan legendaris di Kota Pahlawan tersebut bakal dijadikan satu kawasan destinasi wisata murah.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, pembangunan kompleks eks THR-TRS bakal dimulai pada 2023. "Ini sudah mulai kita melakukan pendampingan-pendampingan dari Kejaksaan Tinggi (Jatim). Insya Allah kita mulai di bulan depan pemilihannya (investor)" kata Eri di Surabaya, Selasa (24/1/2023).

Eri pun mengungkapkan, biaya pembangunan ulang kompleks eks THR-TRS dengan luas sekitar 5,2 hektare nantinya dilakukan melalui kerja sama dengan investor. Eri memastikan, saat ini Pemkot Surabaya tengah membahas skema kerja sama yang tepat apakah nanti melalui lelang atau sewa.

"Apakah dia (investor) nanti pakai sewa atau apa nanti. Tapi memang saya mintanya itu wisata murah, paling larang (mahal) kan (tiket) Rp 25 ribu," ujar Eri.

Menurut dia, apabila melalui sewa, maka mekanisme kerja sama eks THR dan TRS tidak perlu lewat lelang. Sementara jika menggunakan lelang, maka kerja sama bisa dilakukan melalui skema BOT (Build, Operate, and Transfer) atau BTO (Build, Transfer, Operate).

"Kita lihat, kalau BOT atau BTO, maka kita lelang, kalau sewa kan tidak. Tapi ada beberapa kemarin yang menyampaikan ya sudah kita lihat, kalau dia (investor) mengajukan secara sewa silakan," kata Eri.

Ia pun berpesan kepada calon investor agar konsep penataan wisata eks THR-TRS ke depan banyak menyediakan ruang terbuka untuk keluarga. Termasuk pula tidak meninggalkan keberadaan panggung kesenian tradisional seperti ludruk dan ketoprak yang sebelumnya pernah ada.

"Saya ingin ada banyak space ruang terbuka banyak buat keluarga. Terus menampilkan seni ketoprak, seni ludruk. Karena saya tidak ingin warga Surabaya lupa dengan ludruk, ketoprak, dan Srimulat," ujarnya.

Menurut dia, apabila kerja sama dengan investor nanti sudah berjalan, secara otomatis komplek eks THR dan TRS menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Termasuk pula mengenai keamanan terhadap setiap wahana wisata yang nantinya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement