Senin 30 Jan 2023 15:48 WIB

Hujan Beserta Angin, Salah Satu Ornamen Kubah Masjid Sheikh Zayed Patah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan kerusakan tidak parah.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Bangunan Masjid Raya Sheikh Zayed di Gilingan, Solo, Jawa Tengah, Senin (14/11/2022). Masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan kepada Presiden Joko Widodo tersebut sebagai simbol persahabatan kedua negara sekaligus diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata religi baru di Kota Solo.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Bangunan Masjid Raya Sheikh Zayed di Gilingan, Solo, Jawa Tengah, Senin (14/11/2022). Masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan kepada Presiden Joko Widodo tersebut sebagai simbol persahabatan kedua negara sekaligus diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata religi baru di Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mahkota kubah Masjid Sheikh Zayed Solo rusak karena diterjang hujan disertai angin kencang pada Ahad (29/1/2023) siang. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan kerusakan tidak parah.

"Ya (rusak). Nanti dibenerin santai wae ya (santai saja ya-Red). Santai ya," kata Wali Kota Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Senin (30/1/2023) pagi.

Ditanya kerusakan mahkota kubah akan berdampak rencana pembukaan masjid tersebut, Gibran menyebutkan harus ada pembenahan terlebih dahulu. 

"Ya pokokmen (pokoknya) sambil jalan dibenerin. Sing penting kalau sudah buka aman semua," katanya.

Putra sulung Presiden Jokowi tersebut memastikan kerusakan tidak parah. Ia juga mengatakan tidak ada korban akibat peristiwa tersebut. "Nggak, (ada korban). Harusnya nggak ada laporan apa-apa," ujarnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Solo Hidayat Maskur mengatakan penyebab ornamen pada kubah patah karena kemarin hujan deras disertai angin.

"Nanti dievaluasi, karena tempatnya di atas memang sulit pasangnya. Kalau pengerjaannya cepat tetapi mungkin pemasangnya yang lama. Hari ini Insya Allah dikerjakan dan dievaluasi. Saya tadi minta untuk dipasang yang lebih tebal biar nanti tahan angin dan hujan," katanya.

Hidayat juga mengatakan bahwa masih ada beberapa perbaikan kecil yang dilakukan di masjid yang merupakan hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai anggaran sekitar Rp 300 miliar tersebut. Mulai dari merapikan marmer di interior masjid hingga pengecatan. 

"Poles belum, sebagian marmer di dalam itu juga belum rapi, nah di sana itu masih banyak steger itu untuk pengecatan ulang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement