REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pihak Persis Solo buka suara setelah tujuh orang ditetapkan menjadi tersangka atas insiden pelemparan batu pada bus Laskar Sambernyawa usai laga melawan Persita Tangerang, Sabtu (28/1/2023) lalu.
"Kita hormati proses hukumnya, semoga semua pelaku bisa tertangkap," kata media officer Persis Solo, Bryan Barcelona, Senin (30/1/2023).
Selain itu, Bryan berharap kejadian tersebut akan membuat pelaku jera dan insiden serupa tidak terulang ke depannya "Harapannya, pemberian sanksi hukum ini bisa memberikan efek jera supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi. Insiden seperti ini harus jadi yang terakhir di sepakbola nasional," ujar dia.
Sebelumnya, pihak polisi telah menangkap tujuh orang pelaku kasus pelemparan bus Laskar Sambernyawa usai laga lawan Persita Tangerang di kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu (28/1/2023). Ketujuh orang itu ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman hingga lebih dari lima tahun penjara.
"Dalam kasus ini, Polres Tangsel dan Polsek Kelapa Dua mengamankan tujuh oknum Persita yang melakukan pelemparan bus. Dari tujuh oknum suporter Persita itu kami sudah menetapkan menjadi tersangka," kata Kapolres Tangsel AKBP Faisal Febrianto saat konferensi pers di Mapolres Tangsel.
Ketujuh tersangka yakni MR (23 tahun), HK (19), IA (19), FS (21), MFM (22), DH (24), dan GR (18). Para tersangka berstatus sebagai pelajar dan karyawan swasta. Sebagian besar dari mereka bertempat tinggal di wilayah Tangerang.
Faisal mengatakan, aksi penyerangan tersebut memang telah direncanakan oleh beberapa orang di antaranya. "Sebelum melakukan penyerangan, mereka berkumpul ada dua orang, MR dan HK. Memang sudah merencakan melakukan pelemparan," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari para tersangka, Faisal menyebut, penyerangan tersebut didorong atas aksi balas dendam dari Persita Tangerang terhadap Persis Solo atas insiden tidak menyenangkan yang terjadi di Solo, tepatnya saat Piala Presiden 2022. Suporter Persis Solo disebut menghina serta berkata kasar terhadap suporter Persita Tangerang.
"Motif pelemparan terkait balas dendam dari suporter Persita karena pada waktu Persita bermain, bertandang ke Solo ada ke sweeping dari suporter Persis Solo sehingga dilakukan pembalasan berupa aksi pelemparan," tegas dia.