REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pihak sekolah untuk secara terbuka menyampaikan kronologi kejadian jatuhnya seorang siswi dari lantai empat gedung sekolah. Menurut FSGI, hal tersebut perlu dilakukan demi kepentingan perbaikan ke depan.
"Hal ini penting disampaikan agar ada pembelajaran dari kasus ini sehingga tidak ada korban jiwa lagi. Semua anak harus terlindungi dimanapun dia berada, termasuk di lingkungan sekolah," ujar Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, kepada Republika, Selasa (31/1/2023).
Dikabarkan, sudah ada kesepakatan antara orang tua dan sekolah untuk tidak melanjutkan ke proses hukum. Meski begitu, Retno menyampaikan, para pemangku kepentingan di bidang pendidikan wajib memastikan peristiwa yang sama tidak akan terulang kelak dikemudian hari dan memakan korban lagi.
"FSGI menghormati kesepakatan antara sekolah dengan keluarga korban. Kami juga mengapresiasi pihak sekolah yang sudah bertanggung jawab dengan membiayai semua proses pemakaman korban, tapi pihak sekolah harus tetap dimintai pertanggungjawaban keamanan lingkungan sekolah untuk ke depannya, terutama sarana dan prasarana yang aman bagi anak saat berada di lantai dua sampai empat," ujar dia.
Sekjen FSGI, Heru Purnomo, mengatakan, prinsip sekolah ramah anak (SRA) adalah sekolah tak hanya memfasilitasi bakat, minat dan potensi anak didiknya. Tapi juga melindungi anak-anak selama berada di sekolah, baik dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.
"Peristiwa ini terjadi di sekolah pada sekitar pukul 15.30 WIB, artinya sepulang sekolah. Jika dinyatakan kecelakaan karena bercanda di lantai empat, maka perlu dipastikan apakah pagar pengaman di semua lantai di sekolah ini memang aman dan melindungi anak-anak dari potensi terjatuh," kata Heru.
Heru mengatakan, pihaknya berharap kejadian kecelakaan seperti itu tidak terjadi lagi di sekolah mana pun. Untuk itu, FSGI mendorong evalausi atas kasus tersebut dilakukan, baik oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta maupun Kemendikbudristek.
"Agar menjadi pembelajaran sehingga ada perbaikan yang signifikan dan sungguh-sungguh. Ke depan, sekolah dapat melindungi anak-anak dari potensi jatuh saat berada di lantai 2-4 gedung sekolah ini," terang Heru.