Kamis 02 Feb 2023 15:03 WIB

Harga Beras di Yogya Naik, Operasi Pasar Khusus Bakal Dilakukan

Saat ini harga beras untuk jenis premium di pasaran naik menjadi Rp 12 ribu per kilog

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Beras (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Beras (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta menyebut akan melakukan operasi pasar dalam waktu dekat khusus untuk beras. Operasi pasar dilakukan menyusul naiknya harga beras di pasaran. Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemda DIY terkait operasi pasar tersebut.

"Operasi pasar sedang kita koordinasikan dengan provinsi (Pemda DIY), semoga tidak lama lagi bisa dilaksanakan," kata Ambar kepada Republika, Kamis (2/2/2023).

Ambar mengatakan, harga beras memang mengalami kenaikan, namun tidak signifikan. Pihaknya mencatat, saat ini harga beras untuk jenis premium di pasaran naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram.

Sedangkan, untuk harga beras medium di pasaran juga naik yakni menjadi Rp 11.500 per kilogram. Terkait dengan ketersediaan beras, juga dikatakan masih mencukupi di Kota Yogyakarta. "Harga beras naik sedikit, tapi stok cukup," ujar Ambar.

"Kemarin siang ada dropping beras SPSH, masing-masing di Beringharjo satu ton, di Kranggan satu ton, dan di Prawirotaman 500 kilogram, dan langsung diserbu masyarakat," jelas Ambar.

Operasi pasar khusus beras tersebut rencananya akan dilakukan di empat pasar di Kota Yogyakarta. Mulai dari Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan, Pasar Demangan, dan Pasar Prawirotaman.

"Ini masih kita koordinasikan untuk kapan pelaksanaan pastinya dengan Disperindag DIY dan juga BI (Bank Indonesia), karena ini anggaran dari BI," kata Analis Kebijakan Ahli Muda Sub Koordinator Ketersediaan dan Pengendalian Harga, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Evi Wahyuni.

Selain itu, Evi menyebut, pihaknya juga akan melakukan kegiatan sinkronisasi ketersediaan bahan pangan. Hal ini dilakukan dengan mempertemukan pedagang sembako yang ada di Kota Yogyakarta dengan distributor-distributor bahan pangan.

"Jadi intinya, kami sebenarnya ingin memangkas tahapan distributor itu. Untuk pedagang pasar itu kan biasanya mereka sudah punya supplier sendiri, jadi nanti disaat harga dari supplier mereka itu tinggi, mereka masih punya alternatif lain," ujar Evi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement