REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai alasan para ulama atau kiai meminta sosialisasi calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung PKB dilakukan sebelum Ramadhan karena ada sejumlah keistimewaan di bulan suci itu.
"Sebetulnya, ulama men-deadline agar Ramadhan sudah bisa kampanye, Ramadhan itu ada dua keistimewaannya," kata Muhaimin di kompleks Parlemen Senayan Jakarta.
Dia menjelaskan keistimewaan pertama karena Ramadhan kerap menjadi sarana spiritual yang dapat mengantarkan segala kebaikan doa menjadi terkabul.
"Doa-doanya manjur, biasanya starting untuk mencapai tujuan itu dengan memanfaatkan Ramadhan sebagai sarana spiritual untuk tujuan-tujuan pilpres supaya sukses, makanya (kiai) mintanya sebelum Ramadhan," jelasnya.
Keistimewaan kedua, katanya, ialah karena Ramadhan 2023, yang jatuh pada Maret mendatang, merupakan momentum efektif untuk memulai sosialisasi capres dan cawapres jelang Pilpres 2024.
"Yang kedua, starting untuk kampanye itu lebih efektif daripada nanggung kayak sekarang; sementara sudah pada waktu mepet, PKB belum memutuskan," tambahnya.
Dia mengatakan PKB hingga kini belum memutuskan nama-nama capres dan cawapres yang diusung bersama Partai Gerindra, koalisinya.
"Sampai hari ini, PKB belum memutuskan. Keputusan PKB baru Muhaimin Iskandar capres, belum ada keputusan," kata dia.
Keputusan tunggal PKB yang mengusung Muhaimin untuk maju sebagai bakal capres sudah dikomunikasikan dengan Partai Gerindra. Namun, menurutnya, hal itu masih dalam diskusi.
"Sudah (disampaikan ke Gerindra), minta waktu diskusi. Ini lagi proses diskusi," ujarnya.