Selasa 07 Feb 2023 14:11 WIB

Jasa Marga Mulai Bangun Tol Probolinggo-Banyuwangi Ruas Probolinggo-Besuki

Pemanfaatan produk infrastruktur dalam negeri harus diutamakan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Gambaran ruas jalan tol Probolinggo-Banyuwangi yang pembangunannya masih dalam proses pembebasan lahan.
Foto: PT Jasa Marga JPB
Gambaran ruas jalan tol Probolinggo-Banyuwangi yang pembangunannya masih dalam proses pembebasan lahan.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) yang mengelola Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, menggelar kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking)di Kelurahan Pendil, Kecamatan Suko, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Lokasi ini merupakan STA -3+200 Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi yang terletak 3 kilometer dari titik nol jalan tol ini yang masuk ke dalam pembangunan Tahap I Ruas Probolinggo-Besuki.

Turut menghadiri prosesi groundbreaking yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur Edy Tambeng Widjaja, Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto beserta jajarannya.

Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono mengatakan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan salah satu fokus utama Presiden Joko Widodo karena menjadi akhir dari rangkaian Jalan Tol Trans Jawa, sehingga semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa mulai dari Banten hingga Banyuwangi, yang akan menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.

"Meskipun ditargetkan selesai tahap 1 di akhir tahun 2024, proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ini tetap harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh, tidak hanya cepat, mutu dari infrastrukturnya harus terbaik dan tetap memperhatikan estetika serta kelestarian lingkungan yang di lewati oleh jalan tol ini,"tutur Menteri Basuki dalam rilis yang diterima Republika, Senin (6/2/2023).

Ia menambahkan, selain itu, pemanfaatan produk infrastruktur dalam negeri harus diutamakan sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang kita miliki di industri infrastruktur kita.

Berdasarkan amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 24 Januari 2023, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi saat ini memiliki total panjang 175,40 kilometer setelah penambahan lingkup dari Gending sampai dengan Suko sepanjang 3,88 kilometer yang sebelumnya merupakan lingkup pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo.

Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto menjelaskan, pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi dua tahap pembangunan yaitu Tahap I, menghubungkan Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 kilometer, dan Tahap II, menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 kilometer.

Hal ini sesuai dengan Permenko Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022, pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi difokuskan pada Ruas Probolinggo-Besuki dengan hak konsesi selama 50 tahun dan investasi sebesar Rp 10,8 triliun.

Pembangunan Tahap I ini terbagi atas tiga paket pekerjaan konstruksi yaitu Paket 1 Gending sampai dengan Kraksaan (12,88 kilometer) dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02 persen, Paket 2 Kraksaan sampai dengan Paiton (11,20 kilometer) dengan progres pembebasan lahan sebesar 89,67 persen dan Paket 3 Paiton sampai dengan Besuki (25,60 kilometer) dengan progres pembebasan lahan sebesar 28,48 persen.

"Dengan progres lahan tersebut, kami siap mulai konstruksi Paket 1 dan Paket 2 secara bersamaan di awal Februari 2023 yang disusul oleh konstruksi Paket 3 di awal April 2023," ungkap Adi.

Adi menambahkan, jika pembebasan lahan sesuai dengan target, konstruksi untuk pembangunan Tahap I Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Ruas Probolinggo-Besuki ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.

Ruas Probolinggo-Besuki akan memiliki tiga buah simpang susun yaitu Simpang Susun (SS) Kraksaan, SS Paiton dan SS Besuki serta dilengkapi dengan dua lokasi rest area yang terletak di Sta 33+65 di kedua arah, arah Probolinggo maupun arah Besuki.

Menurut Adi, dalam membangun jalan tol ini, pihaknya bersama kontraktor pelaksana serta konsultan pengawas dan konsultan pengendali mutu akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik hingga keselamatan lingkungan.

"Kami juga menjaga TKDN dalam proyek ini, sebanyak mungkin menggunakan sumber daya setempat dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri," kata Adi.

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi atas tujuh Seksi yaitu Seksi 1 Probolinggo-Kraksaan (12,88 kilometer), Seksi 2 Kraksaan-Paiton (11,2 kilometer), Seksi 3 Paiton-Besuki (25,6 kilometer), Seksi 4 Besuki-Situbondo (42,3 kilometer), Seksi 5 Situbondo-Asembagus (16,76 kilometer), Seksi 6 Asembagus-Bajulmati (37,45 kilometer) dan Seksi 7 Bajulmati-Ketapang (29,21 kilometer). Jalan tol ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikelola oleh PT JPB selaku Badan Usaha Jalan Tol yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga sebesar 94,93 persen, PT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 5,00 persen dan PT Waskita Toll Road sebesar 0,07 persen.

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Ruas Probolinggo-Besuki dapat memangkas waktu tempuh Probolinggo sampai dengan Besuki yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80-100 kilometer per jam. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan ruas pamungkas dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa untuk meningkatkan konektivitas serta mempermudah mobilitas orang, barang dan jasa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement