REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) mengalami keracunan makanan saat melaksanakan kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mereka langsung mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Wagir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wijanto Wijoyo mengatakan, ada kurang lebih sebanyak 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan. Mereka antara lain mengalami gejala diare, pusing, dan mual.
"Ada sebanyak 510 mahasiswa yang mengalami keracunan makanan hasil konfirmasi Puskesmas Wagir, dengan gejala mual, muntah, dan pusing," kata Wijanto.
Dijelaskan, dari 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan tersebut, sebanyak delapan orang harus menjalani perawatan di Puskesmas Wagir. Dari delapan orang itu, sebanyak lima orang telah dipulangkan.
Menurutnya, mahasiswa yang sempat menjalani perawatan di Puskesmas Wagir mendapatkan perawatan intensif dan diberikan cairan infus. Tim dari Puskesmas Wagir juga sudah dikirim ke lokasi kejadian untuk mengambil sampel sisa makanan atau minuman.
"Kami sudah menurunkan tim penyelidikan epidemiologi ke lokasi, untuk mencari dan mengambil sampel sisa makanan atau minuman dan termasuk melihat kondisi pasien lain," katanya.
Berdasarkan keterangan para saksi, lanjutnya, keracunan makanan tersebut terjadi pada Selasa (7/2) kurang lebih pukul 00.30 WIB. Sebelumnya, para mahasiswa itu mendapatkan jatah makan pada Senin (6/2) sore dengan menu nasi putih dan capcay.
Menu makanan tersebut, lanjutnya, kemudian dibagikan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Teknik UB yang mengikuti KKM di Desa Jedong, Kecamatan Wagir. Makanan itu dimasak oleh masyarakat setempat.
"Kemudian mereka makan malam kurang lebih pukul 21.00 WIB dengan menu nasi putih dan telor masakan bumbu bali. Namun, pada pukul 00.30 WIB, mulai ada gejala yang diduga akibat keracunan makanan," ujarnya.
Ia menambahkan, waktu kejadian berlangsung sangat cepat dengan selang waktu terpendek tiga jam dan terpanjang selama enam jam. Pada kurun waktu itu, ada sebanyak 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan.
Pihak Puskesmas Wagir sudah mengambil contoh makanan dan dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Malang untuk diteliti.
Sementara itu, pihak Universitas Brawijaya menyatakan sejumlah mahasiswa yang mengalami gejala keracunan, selain mendapatkan perawatan di Puskesmas Wagir juga diperiksa kondisinya di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB).
Untuk memastikan kondisi kesehatan peserta KKM tersebut Tim Kesehatan dari RSUB telah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mahasiswa diizinkan untuk pulang. Selain itu, setelah melakukan evaluasi, kegiatan diselesaikan lebih cepat dari jadwal.
Kegiatan KKM sesungguhnya dilaksanakan pada 6-9 Februari 2023 di Desa Jedong,yang bertujuan untuk mengetahui persoalan masyarakat, melakukan identifikasi dan analisis dalam memberikan alternatif solusi, serta aksi implementatif untuk membantu masyarakat.
Kegiatan diikuti oleh 1.279 mahasiswa baru 2022 ini. Meliputi lima proyek pengabdian masyarakat, yaitu pembangunan infrastruktur penerangan jalan umum (PJU) berbasis tenaga surya, perabatan jalan, dan normalisasi saluran irigasi.
Kemudian, sosialisasi sistem pengolahan sampah dan pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah dasar.