Rabu 08 Feb 2023 12:47 WIB

Anak Gagal Ginjal di RSUD Moewardi Solo, Gibran Sebut Sempat Konsumsi Praxion

Kondisi anak yang menderita gagal ginjal tersebut telah membaik.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, memberi tanggapan soal kasus gagal ginjal anak di Solo, Rabu (8/2/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, memberi tanggapan soal kasus gagal ginjal anak di Solo, Rabu (8/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menyebut bahwa kasus gagal ginjal yang dialami oleh seorang anak 10 tahun asal kendati belum masuk kriteria gagal ginjal akut. Namun anak tersebut sempat mengonsumsi salah satu merek obat Praxion.

"Itu belum bisa dibilang akut lho, anaknya sedang kami monitor, anaknya punya riwayat sebelumnya, kayaknya pernafasan juga dan dia mengonsumsi Praxion," kata Gibran ketika ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (8/2/2023).

Gibran juga mengatakan jika kondisi anak yang menderita gagal ginjal tersebut telah membaik. Kendati demikian, anak ini masih dimonitor oleh pihak rumah sakit.  

"(Anaknya) Umur 10 tahun, tapi kemarin wes tak telepon advokat e, intinya minta dimonitor aja. Belum akut sudah menunjukkan gejala perbaikan kok, tenang wae. Anaknya di RSUD Moewardi keadaan e sudah membaik tenang wae kita monitor terus," katanya.

Disinggung soal peredaran obat yang menjadi pemicu gagal ginjal, ia menegaskan bahwa telah dilakukan penarikan. "Semua sudah ditarik tapi yang namanya ibu-ibu kadang-kadang obat belum habis masih disimpan. Itu zamannya pertama-tama istriku juga masih nyimpen yang namanya Termorex, Praxion semua. Padahal anakku yo ngombe kui terus. Hla yo medeni to," katanya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan perlunya ditingkatkan waspada dalam penggunaan obat-obatan pada anak. "Kewaspadaan ditingkatkan tapi tidak harus ketakutan yang berlebihan," ujar dia.

Selain terkait obat-obatan yang dilarang oleh BPOM, pihak Dinkes mengaku sudah ada penarikan obat-obatan tersebut. "Iya kita lihat, obat-obat yang ada resmi ditarik sudah langsung kita lakukan koordinasi," katanya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Moewardi, Cahyono Hadi, mengonfirmasi memang benar ada pasien anak yang mengalami gagal ginjal. Namun, secara kondisi tidak masuk kategori akut.

"Memang benar RSUD Moewardi merawat pasien berinisial A berusia 10 tahun dirawat di rumah sakit dr Moewardi. Hanya bahwa, pasien tersebut sampai sekarang belum memenuhi kriteria sebagai gagal ginjal akut," terang Cahyono Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement