Kamis 09 Feb 2023 04:25 WIB

Terendus Upaya ‘Penimbunan’ di Tengah Kenaikan Harga Pangan

Pengawasan oleh Satgas Pangan agar dapat dilakukan secara berkala.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Di balik kenaikan harga sejumlah komoditas pangan di tengah masyarakat akhir-akhir ini, terendus adanya dugaan ‘permainan’ oleh oknum/pihak tertentu untuk mengambil keuntungan di tengah situasi yang menyulitkan masyarakat.

Namun begitu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memastikan Satgas Pangan Kepolisian Daerah (Polda) Jateng telah mengambil langkah-langkah dalam menindaklanjuti persoalan tersebut.

Ihwal ini terungkap dalam forum rapat koordinasi secara daring, antara Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Tanah Air, Rabu (8/2/2023).

“Satgas Pangan Polda Jateng sudah bergerak dan kita minta untuk tidak ragu lagi dalam menindak targetnya,” tegas gubernur, saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Terkait dengan ‘permainan’ yang ditengarai dilakukan oleh oknum tertentu saat harga kebutuhan pokok (pangan) melonjak ini, orang nomor satu di Provinsi Jateng ini mengaku sudah banyak menerima laporan.

Oknum yang dimaksud diduga sengaja menimbun untuk mengambil keuntungan dari kenaikan harga sejumlah komoditas penyebab inflasi. “Maka, kami sangat mendukung Satgas Pangan untuk mengambil tindakan tegas,” jelasnya.

Di sisi lain, gubernur menginginkan pengawasan dan pengecekan oleh Satgas Pangan dapat dilakukan secara berkala. Sehingga akan terpantau secara detail daerah mana yang sudah panen, berapa kapasitasnya, berapa harganya, dan siapa saja pembelinya.

Selain itu, dinas perdagangan maupun instansi terkait juga terus aktif memantau perkembangan harga bahan pangan di pasar-pasar tradisional. “Cek dan pantau terus stok dan harganya, nanti Bulog saya minta untuk melakukan operasi pasar,” tegas Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar juga mengimbau agar audio visual disertakan dalam penyampaikan ke publik. Sehingga publik bisa mengetahui dengan jelas terkait ketersediaan stok komoditas yang mengalami kenaikan harga serta penanganannya.

Dengan menampilkan visualnya publik juga akan tahu kondisinya seperti apa. “Sehingga nanti publik bisa menyampaikan kepada kami, maka kami akan keluarkan untuk megendalikan harga,” ujarnya.

Terkait beras, gubernur juga meminta Bulog menghitung stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) agar dapat diketahui seberapa banyak yang akan digelontorkan untuk menekan inflasi yang disebabkan kenaikan harga beras.

Termasuk dengan CBP yang sekarang ada agar tidak ragu untuk digelontorkan semua, karena sebentar lagi akan panen. “Untuk kebutuhan kondisi bencana seandainya dibutuhkan tetap disiapkan,” kata dia.

Sebelumnya, masalah kenaikan harga beras dan minyak goreng menjadi komoditas penyebab inflasi. Hal itu disampaikan Mendagri Tito Karnavian dalam rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah secara virtual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement