REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) menerima puluhan mahasiswa dalam program pertukaran mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas ilmu budaya dari perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FIB UGM, Nur Saktiningrum, mengatakan pada semester genap tahun ini, FIB UGM untuk pertama kalinya menerima 21 mahasiswa pertukaran dari Konsorsium Dekan FIB Se-Indonesia, sebuah Konsorsium yang bertujuan untuk memajukan pendidikan dan penelitian Ilmu-ilmu Kebudayaan melalui kerjasama antara 16 FIB di seluruh Indonesia.
"FIB UGM sendiri menerima 21 mahasiswa dari sembilan kampus," kata Nur Saktiningrum dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (10/2/2023).
Beberapa perguruan tinggi yang mengirimkan mahasiswanya ikut program pertukaran mahasiswa dalam bidang kebudayaan di antaranya, Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Udayana (UNUD).
Selain menerima mahasiswa pertukaran Antar-FIB, FIB UGM juga menerima 20 mahasiswa dari berbagai universitas di luar negeri, yang akan mempelajari kebudayaan Indonesia serta melakukan penelitian di berbagai bidang di Indonesia. "Mahasiswa yang datang berasal dari Korea, Jepang, Jerman, Ceko, Brunei, dan berbagai negara lainnya," jelasnya.
Para mahasiswa program pertukaran antar-FIB dan internasional ini sudah mengikuti Inbound Students’ Orientation (ISO) Meeting pada 8 Februari lalu di FIB UGM yang dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FIB UGM, Dr. Nur Saktiningrum, serta Kepala Kantor Urusan Internasional (OIA) UGM, I Made Andi Arsana.
Made Andi Arsana menyampaikan pesan agar para mahasiswa bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam kegiatan pertukaran mahasiswa ini. "Saya kira ini kesempatan unik bagi mahasiswa untuk dapat merasakan atmosfer Yogyakarta dan membangun relasi antar mahasiswa dari seluruh Indonesia dan dunia," katanya.