Sabtu 11 Feb 2023 06:46 WIB

CoE UMM Dinilai Terbukti Bantu Sederet Perusahaan

Para mahasiswa juga punya kesempatan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Guna meningkatkan kualitas program Center of Excellence (CoE) Koi dan Udang, Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan diskusi bersama mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kegiatan yang digelar pada 8 Februari 2023 ini juga membahas mengenai strategi untuk memajukan masing-masing aspek.
Foto: dokpri
Guna meningkatkan kualitas program Center of Excellence (CoE) Koi dan Udang, Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan diskusi bersama mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kegiatan yang digelar pada 8 Februari 2023 ini juga membahas mengenai strategi untuk memajukan masing-masing aspek.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Guna meningkatkan kualitas program Center of Excellence (CoE) Koi dan Udang, Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan diskusi bersama mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kegiatan yang digelar pada 8 Februari 2023 ini juga membahas mengenai strategi untuk memajukan masing-masing aspek.

Turut hadir salah satu perwakilan dari DUDI, Hery Sudarmono selaku CEO PT Garin Agro Sejahtera (GAS). Ia menyampaikan rasa syukur karena bisa bekerja sama dengan UMM. "Terlebih FPP UMM yang memberikan gagasan terbaru," kata Hery dalam siaran pers, Sabtu (11/2/2023).

Menurut dia, hal itu nyatanya memberikan efek positif bagi perusahaan terutama dalam hal sumber daya manusia. Sejauh ini kegiatan nyata yang telah pihaknya lakukan adalah memberikan fasilitas praktik untuk mahasiswa yang berminat di kelas profesional udang. Dengan begitu, mereka juga bisa mendapatkan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri apalagi dengan durasi yang cukup lama, yakni empat hingga lima bulan.

Hery menambahkan, kelas professional udang memberi pemahaman lebih kepada mahasiswa mulai dari proses tebar benih, budidaya, hingga masa panen. Para mahasiswa juga punya kesempatan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depan. Hal ini karena sudah memiliki kemampuan yang mumpuni. 

Dia mengaku, pihaknya sudah dua periode bekerja sama dengan UMM dan nanti akan memasuki periode ketiga. Total sudah ada puluhan mahasiswa UMM yang pernah magang perusahaan saya. "Ke depannya, saya ingin mahasiswa tidak hanya di perusahaan saya yang di jawa, tapi akan saya kirim ke  Sumatera atau Sulawesi,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.

Menurut dia, CoE UMM termasuk gagasan brilian yang dicetuskan oleh UMM dan harus bersifat berkelanjutan. Terlebih ia mengharapkan kalau nanti akan ada bentuk kerjasama yang lebih. Sebab, teknologi pengembangan udang masih bisa berkembang dan pengusaha butuh masukan dari kampus. 

Dalam Kesempatan yang sama, Deky Arisandy pemilik dari CV Indo Koi Malang menyampaikan, CoE UMM, utamanya Kelas Profesional Koi adalah alternatif mahasiswa untuk belajar di luar kelas regular kuliah. Hal ini terutama bagi mereka yang memang tertarik menjadi pengusaha ikan koi. 

Dia merasa senang dengan kolaborasi ini karena banyak mahasiswa yang setelah magang, bisa langsung mengerjakan skripsi. Bahkan, juga sudah memulai bisnis ikan koi. Mereka juga bisa membantu perusahannya untuk mengembangkan budidaya ini. Dia berharap akan ada banyak mahasiswa yang belajar mengenai budidaya ikan koi.

Sementara itu, Rektor UMM, Fauzan menyampaikan, FPP adalah fakultas paling terdepan dalam menerjemahkan CoE UMM. Tidak hanya berbasis regular, tetapi juga mementingkan pelatihan. Terlebih kelas profesional karya prodi Akuakultur telah diakui oleh Sukardi Rinakit selaku staf khusus presiden RI. 

Dia menilai hal tersebut sebagai inovasi bagus. Meskipun demikian, diharapkan tidak berhenti untuk memberikan hal baru yang bermanfaat. "Mari sama-sama memberikan perubahan positif untuk kemajuan bangsa," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement