Senin 13 Feb 2023 17:07 WIB

Gubernur Jatim Pastikan Stok Beras Aman

Pemprov Jatim akan terus menggelar operasi pasar dalam upaya menstabilkan harga beras

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Stok beras
Ilustrasi Stok beras

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan stok beras di Jatim mencukupi. Pada Februari 2023, Jatim memiliki stok beras mencapai 200 ribu ton. Kemudian ditambah stok yang dimiliki Bulog sebanyak 98 ribu ton. Stok juga diakuinya masih ada di tempat-tempat penggilingan padi yang selama ini market share-nya sekitar 90 persen.

"Stok dari Bulog masih ada 98 ribu ton itu belum di distributor dan penggilingan padi yang market share-nya 90 persen. Artinya stok di Bulog itu di luar dari stok di penggilingan-penggilingan padi di seluruh daerah di Jawa Timur. Insya Allah stoknya dalam posisi yang cukup dan aman," kata Khofifah, Senin (13/2).

Selain itu, lanjut Khofifah, memasuki Maret 2023, Jatim akan panen raya dengan hasil yang diperkirakan mencapai 1.050.000 ton beras. Menurutnya, yang penting saat ini adalah sinergi untuk melakukan percepatan pendistribusian dari beras yang ada di berbagai titik.

"Apakah di penggilingan ataukah yang ada di Bulog supaya bisa segera sampai ke konsumen," ujarnya. Khofifah pun mengajak seluruh distributor agar ikut menjadi bagian yang bisa memberikan layanan kepada masyarakat, terutama terkait pendistribusian agar bisa menjaga normalisasi harga beras di pasaran.

"Jadi yang kita memang harus perhatian adalah khusus untuk harga beras karena masih harus dikawal operasi pasarnya harus lebih intensif lagi supaya masyarakat bisa mendapatkan harga beras sesuai dengan HET dan keterjangkauan daya beli masyarakat," kata Khofifah.

Khofifah menegaskan, pihaknya akan terus menggelar operasi pasar dalam upaya menstabilkan harga beras yang masih tinggi di pasaran. Melalui operasi pasar yang digelar, beras medium didistribusikan ke konsumen dengan harga Rp 43.000 per 5 kilogram. Artinya per kilogram beras medium dibanderol dengan harga Rp 8.600 saja. Harga ini lebih rendah dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium yakni Rp 9.450 per kilogram.

"Kita memang sudah keliling selama 20 hari terakhir untuk bisa mengintervensi stabilisasi harga beras di berbagai titik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement