Selasa 14 Feb 2023 15:20 WIB

Mengenal Bakteri E-coli Penyebab Mahasiswa UB Keracunan Makanan

Bakteri ini yang paling banyak menyebabkan infeksi saluran pencernaan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Bakteri E.Coli
Foto: dw-world/dpa
Bakteri E.Coli

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang telah menguji sampel makanan yang telah menyebabkan sejumlah mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) keracunan. Hasil pengujian ini menunjukkan, sampel makanan yang dikonsumsi mahasiswa tersebut memiliki kadar bakteri E-coli yang melebihi batas.

Mengetahui informasi tersebut, sebenarnya apa itu bakteri E-coli? Berikut ini Republika mencoba memaparkan secara singkat mengenai bakteri tersebut. Informasi ini diperoleh berdasarkan sejumlah penelitian yang diperoleh Republika pada Selasa (14/2/2023).

Nurina Rahmawati, Edhy Sudjarwo dan Eko Widodo dalam penelitian berjudul Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Herbal terhadap Bakteri Escherichia coli (E-Coli) mengungkapkan, E-coli termasuk salah satu bakteri penyebab infeksi di saluran pencernaan. Bahkan, bakteri ini merupakan yang paling banyak menyebabkan infeksi saluran pencernaan manusia.

Situasi ini dapat terjadi karena kondisi higienitas makanan, minuman atau lingkungan sekitar. Bakteri E-coli dapat menjadi salah satu penyebab diare pada tubuh manusia. Rizqi Kurniasih, Nurjazuli, dan Yusniar Hanani dalam penelitiannya tentang sanitasi makanan mengungkapkan, tidak semua bakteri E-coli dapat menyebabkan diare.

Hanya bakteri tertentu yang dapat menyebabkan kondisi tersebut seperti misalnya Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC). E-coli sendiri diketahui sebagai bakteri yang biasa hidup di dalam saluran pencernaan manusia atau hewan.

Oleh karena itu, bakteri ini acap menjadi  indikator pencemaran oleh tinja manusia atau hewan pada air. Di sisi lain, bakteri E-coli juga tercatat dapat hidup di berbagai tempat dan kondisi termasuk makanan dan air.

Sehingga, bakteri ini tidak digunakan untuk keperluan pengelolaan makanan. Dengan kata lain, seperti untuk mencuci peralatan makan dan bahan makanan serta memasak.

Dengan adanya data tersebut, maka sangat diwajibkan agar bakteri E-coli tidak berpindah ke makanan atau minuman. Hal ini karena makanan yang terkontaminasi tidak dapat dikonsumsi lagi oleh manusia. Jika ini tetap dilakukan, maka akan menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.

Seperti diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melaporkan kurang lebih sebanyak 510 orang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) keracunan makanan. Hal ini terjadi saat melaksanakan kegiatan KKM di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dari 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan tersebut, sebanyak delapan orang harus menjalani perawatan di Puskesmas Wagir. Dari delapan orang itu, sebanyak lima orang telah dipulangkan.

Berdasarkan keterangan para saksi, kejadian keracunan makanan tersebut terjadi pada Selasa (7/2/2023) sekitar pukul 00.30 WIB. Sebelumnya, para mahasiswa itu mendapatkan jatah makan pada Senin (6/2/2023) sore dan malam hari.

Waktu kejadian tersebut berlangsung sangat cepat dengan selang waktu terpendek tiga jam dan terpanjang selama enam jam. Pada kurun waktu tersebut, ada sebanyak 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan.

Kegiatan KKM itu, diikuti oleh 1.279 mahasiswa baru tahun 2022 ini, meliputi lima proyek pengabdian masyarakat, yaitu pembangunan infrastruktur penerangan jalan umum (PJU) berbasis tenaga surya, dan normalisasi saluran irigasi. Kemudian, sosialisasi sistem pengolahan sampah dan pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah dasar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement