Rabu 15 Feb 2023 19:32 WIB

Dua Tahun Kepemimpinan Gibran, Tingkat Kepuasan Masyarakat Capai 96 Persen

Survei yang dilakukan Unisri Solo melalui enam tahap.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Jumpa pers survei indeks kepuasan masyarakat tahun kedua pemerintahan Gibran-Teguh di Unisri Solo, Rabu (15/2/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Jumpa pers survei indeks kepuasan masyarakat tahun kedua pemerintahan Gibran-Teguh di Unisri Solo, Rabu (15/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo melakukan riset atas indeks kepuasan masyarakat (IKM) tahun kedua jalannya pemerintahan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dengan Wakil Wali Kota Teguh Prakosa.

Peneliti sekaligus Kaprodi Magister Administrasi Publik Unisri, Suwardi mengatakan, hasil yang didapatkan masuk kategori memuaskan 96 persen dengan jumlah score 1.709 diambil dari 560 responden. Ia mengatakan pengambilan data dilakukan melalui wawancara metode face to face dengan instrumen tertutup.

Selanjutnya, ia mengatakan pengambilan data dilakukan selama sepuluh hari di lima kecamatan di Kota Solo. Sedangkan sampel yang diambil juga dilakukan dengan jumlah merata terdiri dari kategori gender, usia, tingkat pendidikan, sosial ekonomi rumah tangga, dan pekerjaan.

"(Hasil survei) Masuk kategori memuaskan, indeks skornya juga naik, jadi memang kinerja dua tahun pemerintahan Gibran-Teguh itu menurut penilaian saya excellent," kata Suwardi ketika ditemui, Rabu (15/2/2023).

Dijelaskan bahwa survei yang dilakukan melalui enam tahap. Yakni mulai elaborasi teoritik konsep dan variabel, metode penelitian, pengumpulan data lapangan, tabulasi data, pemaknaan data, analisis hasil, hingga penyusunan laporan.

Hasil dari survei tersebut ada tujuh kesimpulan yang didapat. Yakni mulai dari tingkat kepuasan 96 persen, penilaian dari masyarakat di angka 79,4 persen, tujuh aspek apresiasi kinerja positif.

Selanjutnya, dampak event pada ekonomi keluarga dengan skor 1.591 cukup memuaskan, kesulitan memperoleh pekerjaan dengan adanya penurunan menjadi 18.2 persen, pemimpin merakyat, dan perbandingan dengan wali kota sebelumnya.

Hasil positif ini, menurut Suwardi, tak terlepas dari banyaknya pembangunan yang berlangsung di Kota Solo juga lantaran Gibran adalah putra sulung Presiden Jokowi.

 

"Saya termasuk yang percaya kalau wali kotanya bukan Mas Gibran kelihatannya agak-agak banyak kendala itu untuk merealisasi proyek-proyek besar. Tentu saja tidak lepas dari Gibran itu putranya presiden," katanya.

"Kendati demikian, walaupun putra tokoh kan kalau lemah eksekusinya kan nggak ada artinya, kalau kemampuan negosiasi itu juga lemah. Gibran itu tetap Putra presiden tetapi Gibran sendiri memiliki manajemen dan visi yang bagus tanpa itu nggak bisa," imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement