REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta distributor beras, perkumpulan penggilingan padi Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras, serta Bulog untuk mempercepat distribusi beras ke masyarakat. Hal itu dimaksudkan untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Apalagi saat ini Jatim telah memasuki musim panen dan Maret memasuki panen raya padi.
"Alhamdulillah hari-hari ini Jawa Timur sebetulnya sudah masuk ke musim panen seterusnya awal Maret akan memasuki panen raya. Dan produksinya cukup besar, kita berharap ini akan menjadi penetrasi menuju harga beras kita stabil kembali," kata Khofifah, Kamis (16/2/2023).
Khofifah menjelaskan, prediksi produksi beras pada pekan kedua Februari sekitar 40 ribu ton. Sedangkan prediksi pekan ketiga Februari sekitar 60 ton, dan pekan keempat Februari sekitar 70 ribu ton beras. Kemudian Maret, diprediksi panen raya padi dengan produksi beras mencapai 1.050.000 ton. Termasuk April diprediksi produksi beras juga di atas satu juta ton.
"Ini semua beras ya bukan gabah. Oleh karena itu pada minggu ini dan minggu depan saya minta tolong distributor memaksimalkan distribusinya," ujarnya.
Meski telah memasuki musim panen raya, Khofifah menegaskan akan terus melakukan operasi pasar. Langkah ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga beras di pasaran. "Kami berharap di semua lini harganya sesuai HET," kata Khofifah.