REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Minyakita digelontorkan ke empat pasar rakyat di Kota Yogyakarta sebanyak 13 ton. Penyaluran ini menyasar pedagang dan dilakukan setelah ketersediaan Minyakita sempat langka di pasaran.
"Kota Yogyakarta mendapat kuota 13 ton Minyakita (dari Kementerian Perdagangan) yang didistribusikan ke empat pasar, di Beringharjo, Kranggan, Demangan, dan Prawirotaman," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani saat pendistribusian Minyakita di Pasar Beringharjo.
Ambar menyebut, distribusi Minyakita di tiap pasar hanya untuk 10 pedagang. Satu pedagang tiap pekannya yakni mendapatkan pasokan sebanyak tujuh karton Minyakita.
Kemudian, pedagang harus menjual Minyakita ke konsumen sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter. “Konsumen hanya boleh membeli dua liter per hari. Jadi tujuan bukan untuk pedagang pengecer, tapi tujuan ke konsumen," ujar Ambar.
Dengan adanya distribusi 13 ton minyak goreng ini ke pasar rakyat, menambah ketersediaan Minyakita di Kota Yogyakarta. Ambar menuturkan bahwa ketersediaan minyak goreng saat ini sangat mencukupi untuk Kota Yogyakarta.
Meski begitu, Ambar tidak menampik distribusi untuk Minyakita saat ini masih mengalami keterlambatan. Namun demikian, ia menegaskan masih banyak minyak goreng lainnya yang dapat dibeli oleh masyarakat, dan ketersediaannya juga mencukupi kebutuhan masyarakat Yogyakarta.
Nantinya, penyaluran Minyakita akan kembali dilakukan untuk seluruh wilayah di DIY sebanyak 60 ton. Penyaluran 60 ton ini dimungkinkan akan dilakukan pekan depan.
Untuk itu, kata Ambar, pendistribusian minyak goreng akan ditambah di pasar lainnya di Yogyakarta. Termasuk penambahan jumlah pedagang yang mendapat pasokan minyak goreng di satu pasar yang tidak hanya untuk 10 pedagang.
“Akan kita distribusikan. Pasar nanti akan kita tambah di Pasar Sentul dan Lempuyangan, kemungkinan pekan depan," jelasnya.