REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Kota Malang, Jawa Timur, melakukan demonstrasi di depan Balai Kota Malang, Senin (20/2/2023). Aksi ini bertujuan untuk menolak kebijakan jalan satu arah di Kota Malang.
Ketua Jalur Angkot LDG (Landungsari-Dinoyo-Gadang), Stevanus Hari Wahyudi mengatakan, aksi ini ditujukan karena tuntutan para sopir tidak pernah didengarkan oleh Pemkot Malang. Padahal para sopir selama ini acap melakukan audiensi dengan pemerintah.
Bahkan, mereka tidak memiliki rencana demontrasi sebelumnya. "Tetapi kenyataannya mereka berjalan seenaknya sendiri. Hari ini titik kesalnya teman-teman sopir sehingga kita demo," kata Stevanus saat ditemui wartawan di depan Balai Kota Malang.
Pada kegiatan ini, Stevanus dan para sopir telah bertemu dengan Wali Kota Malang, Sutaji. Mereka telah menyampaikan keluhannya atas kebijakan jalur satu arah. Menurut Stevanus, masukan-masukan dari para sopir telah diterima baik oleh Pemkot Malang.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengaku, telah memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengadakan rapat bersama Forum Lalu Lintas. Dia berencana untuk menerapkan kebijakan contraflow mulai Selasa (21/2/2023).
Kebijakan ini nantinya hanya diperuntukkan angkutan delapan jalur yang melintasi area terdampak satu arah. Meskipun demikian, Sutiaji meminta agar para sopir tidak mengendarai angkot dengan kecepatan tinggi.
Ia berharap para sopir dapat menjaga kebijakan khusus ini dengan sebaik-baiknya. "Jadi saling jaga," jelas pria berkacamata ini.
Di samping itu, Sutiaji juga berencana untuk memberikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk para sopir angkot. Subisidi ini akan diberikan kepada para sopir sebesar Rp 600 ribu per dua bulan.
Besaran ini untuk subisidi BBM mulai Maret dan April 2023. Selanjutnya, subisidi juga akan diberikan kepada para pelajar. Mereka yang masih duduk di bangku sekolah akan dibebaskan biaya angkot.
Namun kebijakan tersebut diterapkan setelah pihaknya menganalisis efektivitas bus sekolah. Dengan adanya wacana kebijakan itu, maka Sutiaji memprediksi anggaran subisidi nantinya akan berkisar Rp 5 sampai 6 miliaran.
Menurutnya, kebijakan ini ditujukan agar para sopir benar-benar dapat merasakan kebermanfaatannya. Pada kesempatan tersebut, Sutiaji menyampaikan permohonan maaf kepada para sopir.
Kegiatan satu jalur ini, kata Sutiaji, bukan untuk kepentingan satu kelompok saja. Ia memastikan kebijakan tersebut demi kepentingan bersama terutama para pengguna jalan.
Sebelumnya, Dishub Kota Malang telah membuat rekayasa jalur angkot untuk menyesuaikan kebijakan satu arah di kawasan Kayutangan, Kota Malang. Beberapa trayek angkutan kota yang melewati kawasan Kayutangan antara lain angkutan kota LDH, ADL, MK, AL, HA, MM, AH, dan AT.
Angkutan kota HA atau Hamid Rusdi – Arjosari akan melintasi Jalan KH Hasyim Asyari, lalu belok kanan ke Jala Arif Rahman Hakim. Di perempatan GPIB Immanuel, jalur HA belok kiri masuk Jalan Basuki Rahmat hingga perempatan Rajabali.
Dari perempatan ini, jalur AH diarahkan belok ke kanan ke arah Alun-alun Tugu. Sementara itu, jalur pulangnya, HA melintasi Jalan Tugu ke arah Jalan Mojopahit. Lalu melintasi Jalan MGR Sugiyopranoto ke arah Jalan Merdeka Timur.
Jalur pergi ADL atau Arjosari – Dinoyo – Landungsari melewati Jalan Tugu menuju arah Jalan Majapahit. Kemudian lurus menuju Jalan Basuki Rahmat hingga ke arah Jalan Semeru melalui Perempatan Rajabali.
Jalur pulangnya melewati Jalan Semeru, Jalan Bromo, Jalan BS Riadi kembali ke Jalan Basuki Rahmat hingga perempatan Rajabali. Dari perempatan ini, belok ke arah Jalan Kahuripan menuju Jalan Tugu.
Jalur keberangkatan AL atau Arjosari – Landungsari melewati Jalan Tugu ke arah Jalan Majapahit, kemudian menuju Jalan Basuki Rahmat hingga ke arah simpang Rajabali. Lalu belok ke kiri atau timur melewati Jalan Semeru.
Adapun jalur pulangnya melewati Jalan Semeru, Jalan Bromo, Jalan BS Riadi, dan kembali mamasuki kawasan Jalan Basuki Rahmat ke arah Jalan Kahuripan dan Jalan Tugu. Jalur keberangkatan MK atau Madyopuro – Karangbesuki melewati Jalan Arif Munandar, Jalan Merdeka, Jalan Merdeka Selatan, Jalan Kauman, Jalan KH Hasyim Ashari bagian utara mengarah ke Jalan Arif Rahman Hakim belok ke arah Jalan Kawi.
Rute pulang melewati Jalan Semeru, Jalan Bromo, Jalan BS Riadi masuk ke Jalan Basuki Rahmat ke arah Jalan Kahuripan, Jalan Tugu, Jalan Majapahit, menuju Jalan MGR Sugiyopranoto hingga Jalan Merdeka Timur.
Jalur keberangkatan AH atau Arjosari – Hamid Rusdi melewati Jalan Kauman, Jalan KH Hasyim Ashari, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Basuki Rahmat, belok ke Jalan Semeru, Jalan Bromo menuju Jaln BS Riadi hingga ke arah Jalan JA Suprapto.
Jalur pulangnya melintasi Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kahuripan, Jalan Tugu, Jalan Majapahit, Jalan MGR Sugiyopranoto dan ke arah Jalan Merdeka Timur. Keberangkatan jalur MM atau Madyopuro – Mulyorejo melintasi Jalan Kawi, ke arah Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kahuripan menuju Jalan Tugu.
Sedangkan jalur pulang melalui Jalan Tugu, ke Jalan Majapahit, Jalan MGR Sugiyopranoto, Jalan Merdeka Timur, Jalan Merdeka Selatan, Jalan Kauman, Jalan KH Hasyim Ashari, dan Jalan Kawi.
Keberangkatan jalur angkutan kota AT atau Arjosari – Tidar melewati jalan belakang RSU, Jalan Kahuripan, Jalan Tugu, Jalan Majapahit, Jalan Basuki Rahmat, menuju Jalan Semeru belok ke Jalan Arjuno menuju Jalan Kawi. Jalur pulangnya melewati Jalan Semeru, Jalan Bromo, Jalan BS Riadi, Jalan Basuki Rahmat lalu ke Jalan Kahuripan hingga ke jalan belakang RSU.
Jalur keberangkatan LDH atau Landungsari – Dinoyo – Hamid Rusdi melewati Jalan BS Riadi, masuk ke Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kahuripan, Jalan Majapahit, Jalan MGR Sugiyopranoto, Jalan Merdeka timur, dan Jalan Merdeka Selatan. Jalur pulangnya melewati Jalan KH Hasyim Ashari dan Jalan Kawi.