Selasa 21 Feb 2023 06:06 WIB

LP3M UNSIQ Dorong Gerakan Tanam Cabai di 13 Kecamatan Wonosobo

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 100 desa lokus ketahanan pangan di Wonosobo.

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi lahan cabai
Ilustrasi lahan cabai

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Sains Alquran (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo melalui kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dengan program Gerakan Tanam Cabai Pada Keluarga untuk Ketahanan Pangan (GerTanCab PaKe taNgan) akan memberikan pendampingan dan edukasi secara nyata langsung kepada masyarakat.

Kegiatannya berupa menanam cabai secara serentak di 100 desa lokus kemiskinan yang tersebar di 13 Kecamatan Kabupaten Wonosobo pada Senin (27/2/2023) mendatang.

Penanggung jawab Kegiatan Kepala LP3M UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo, Dr Ahmad Khoiri menjelaskan, ini merupakan intensifikasi pekarangan rumah sebagai area tanam, sekaligus memanfaatkan sampah rumah tangga (barang bekas) sebagai media tanam cabai.

"Alasan memilih tanaman cabai ini, karena sangat cocok ditanam di Kabupaten Wonosobo, mudah dirawat, dan memiliki nilai ekonomis. Komoditas cabai memiliki harga yang fluktuatif berdampak langsung terhadap naik turunnya inflasi yang akan mempengaruhi ketahanan pangan keluarga miskin," ujar Ahmad Khoiri dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (20/2/23).

Ia menjelaskan, data Badan Pusat Statistik Tahun 2022 menunjukan Kabupaten Wonosobo merupakan daerah termiskin ke-2 dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, sehingga penting untuk menangani kasus kemiskinan tersebut. Penangan kemiskinan salah satunya melalui intervensi mikro berbasis keluarga dengan meningkatkan kualitas ketahanan pangan yang memanfaatkan pekarangan rumah.

"Tujuan intervensi mikro berbasis keluarga dalam kegiatan ini yaitu meningkatkan kualitas pangan masyarakat miskin melalui Gerakan Tanam Cabai dengan memanfaatkan pekarangan rumah dan pemanfaatan sampah rumah tangga (barang bekas) sebagai media tanam cabai," jelasnya.

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 100 desa lokus ketahanan pangan di Kabupaten Wonosobo, di mana setiap desa menyediakan 1.000 tanaman cabai. Setiap desa sebanyak 100 rumah dan masing-masing rumah/warga menyediakan 10 tanaman cabai.

Adapun 100 desa tersebut berada di 13 kecamatan yakni Kecamatan Mojotengah, Garung, Kejajar, Wonosobo, Kalikajar, Kertek, Sapuran, Kepil, Sukoharjo, Leksono, Watumalang, Selomerto, dan Kaliwiro.

Kegiatan ini akan dihubungkan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan Live Youtube serta tercatat sebagai 'Penanaman Cabai Secara Hybrid' oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). 

Kegiatan ini didukung dan kerjasama antara LP3M UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo, Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo dan PT Pupuk Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement