REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso. Kerja sama ini termasuk bagian dari program profesor penggerak pembangunan masyarakat.
Rektor UMM Fauzan mengatakan, diskusi ini membahas mengenai kemaslahatan untuk umat. Apalagi kolaborasi UMM dan Bondowoso sudah berjalan sejak lama, termasuk terkait pertanian organik. "Bahkan juga telah dikenal oleh banyak orang di mana-mana," kata Fauzan.
Pada kerja sama bidang pertanian, Fauzan mengatakan, pertanian organik ini nantinya bisa dikawinkan dengan standarisasi produk pertanian. Hal ini diperlukan untuk kepentingan proses ekspor hasil organik ke luar negeri. Begitu pula dengan produk yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Ia meyakini di Bondowoso ada beragam potensi daerah yang bisa ditingkatkan. Maka dari itu, kampus tidak boleh jauh dari masyarakat. Kampus pada prinsipnya adalah bagian dari masyarakat yang menjadi problem solver masalah-masalah yang terjadi.
Fauzan menegaskan UMM siap membantu dan terjun langsung untuk berkontribusi masyarakat di berbagai bidang. "Baik di pertanian, aviasi, pengembangan energi baru terbarukan dan lain sebagainya,” kata rektor asal Kediri ini.
Sementara itu, Bupati Bondowoso Kyai Haji Salwa Arifin mengapresiasi atas bantuan UMM selama ini. Hal ini terutama dalam aspek pertanian, yakni mengembangkan pertanian organik di Bondowoso.
Terhitung sudah ada ratusan hektare yang sudah digarap, 165 hektar di antaranya sudah tersertifikasi. Ditambah lagi dengan wilayah Bondowoso yang hampir 60 persennya adalah lahan pertanian.
Adapun pertemuan tersebut juga berdiskusi mengenai peluang membangun wisata aviasi di Bondowoso. Menurut Salwa Arifin, perlu adanya dukungan dari UMM untuk memajukan Bondowoso.
Menurut dia, ada banyak wisata yang berlokasi di Bondowoso. Namun sayangnya, sumber daya manusia yang tersedia juga masih perlu ditingkatkan. "Maka saya harap UMM dapat mendampingi masyarakat luas agar Bondowoso bisa semakin maju dan melesat. Sesuai dengan jargon kami yakni, Melesat,” jelasnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Selasa (21/2/2023).
Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Bambang Soekwanto. Menurutnya, wisata aviasi merupakan hal yang menjanjikan. Apalagi bisa menjadi destinasi angkasa pertama yang ada di Indonesia.
“Di luar negeri memang ada beberapa wisata seperti ini. Tapi, kalau di Indonesia, mungkin kerja sama pengembangan seperti ini merupakan yang pertama," katanya.