Rabu 22 Feb 2023 12:22 WIB

Perbaiki Rumah Warga Terdampak Ledakan Blitar, Khofifah : Ini Bencana Sosial

Hingga kini, terdapat 33 rumah yang mengalami kerusakan.

Foto udara sejumlah rumah rusak berat dampak ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Akibat ledakan tersebut, sebanyak 25 rumah warga rusak berat, 4 orang warga tewas dilokasi, dan 11 orang luka-luka, hingga kini polisi masih melakukan penyidikan dengan menerjunkan gegana Brimob Polri dilokasi. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota
Foto: Antara/Irfan Anshori
Foto udara sejumlah rumah rusak berat dampak ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Akibat ledakan tersebut, sebanyak 25 rumah warga rusak berat, 4 orang warga tewas dilokasi, dan 11 orang luka-luka, hingga kini polisi masih melakukan penyidikan dengan menerjunkan gegana Brimob Polri dilokasi. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Upaya perbaikan rumah warga yang menjadi korban ledakan bubuk mesiu di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, dikoordinasikan antara Pemprov Jawa Timur dengan Pemkab Blitar.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan kejadian ini adalah bencana sosial sehingga dirinya berkoordinasi supaya bisa memberikan intervensi terhadap rehabilitasi rumah terdampak.

"Untuk memberikan intervensi itu butuh payung hukum. Maka Ibu Bupati, tadi saya sampaikan supaya membuat SK tanggap darurat bencana sosial supaya bisa memberikan intervensi, ada payung hukumnya," kata dia di sela meninjau lokasi di Blitar.

Ia menambahkan, bisa dilakukan sharing antara Pemprov Jatim dan Pemkab Blitar untuk membantu warga, sehingga memang dibutuhkan payung hukum bahwa ini SK dibuat terkait tanggap darurat bencana sosial sehingga menjadi payung hukum bagi proses intervensi korban terdampak.

Proses sharing bisa secepatnya dilakukan setelah proses identifikasi selesai. "Proses rehabilitasi dari yang terdampak bisa dilakukan. SK Bupati sudah, identifikasi sudah, ya bisa segera (dilakukan sharing rehabilitasi rumah terdampak.) karena tanggap darurat 14 hari, baru kemudian tahap rekonstruksi. Ini kategori rekonstruksi setelah 14 hari," ujar dia.

Gubernur juga meminta kepada bupati memberikan layanan kesehatan sepenuhnya untuk para korban. Jika dirawat di rumah sakit di wilayah Blitar, maka coverage atau cakupan dengan APBD Blitar. Jika ada yang harus dirujuk ke Surabaya (RSUD Dr Soetomo) atau RSUD Dr Saiful Anwar Malang maka dalam cakupan APBD Provinsi Jatim.

Sementara itu, Kepala BPBD Blitar Ivong Bettryanto mengatakan kejadian ini memang bencana sosial sehingga pemerintah turut serta membantu. "Ini bencana sosial, jadi bukan perbaikan dibantu begitu tapi memberikan stimulan warga yang terdampak. Jadi, tidak full semuanya kami bantu," katanya.

Ia menambahkan, gubernur juga akan mengupayakan untuk membantu korban sehingga dilakukan asesmen. Hingga kini, terdapat 33 rumah yang rusak serta satu fasilitas umum berupa mushala.

Dari jumlah bangunan rusak itu, 22 rusak ringan, delapan rusak sedang dan sisanya rusak berat.

Gubernur Khofifah bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf meninjau lokasi ledakan di Blitar. Pada kesempatan tersebut, gubernur juga memberikan bantuan paket bahan pokok serta sejumlah uang untuk korban.

Rombongan kemudian meninjau titik awal ledakan di rumah Darman (65), yang kini rata dengan tanah. Hingga kini di lokasi ledakan itu juga masih terpasang garis polisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement