Rabu 22 Feb 2023 20:09 WIB

Berhasil Tangani Penyakit Frambusia, Kebumen Terima Penghargaan Kemenkes

Penanganan penyakit Frambusia selama ini sangat masif sampai ke puskesmas.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.
Foto: Dok. Pemkab Kebumen
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Pemerintah Kabupaten Kebumen menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan karena dinilai telah berhasil melakukan penanganan terhadap penyakit Frambusia di masyarakat. Penghargaan diberikan langsung oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin kepada Bupati Arif Sugiyanto di Krakatau Grand Ballroom TMII, Jakarta Timur.

Pada kesempatan itu, bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Kesehatan beserta seluruh pemerintahan di bawahnya yang telah berhasil melakukan penanganan penyakit kulit Frambusia.

"Puji syukur alhamdulillah berkat kerja  keras Dinkes juga tim kesehatan dari rumah sakit sampai puskesmas, Kebumen mendapat penghargaan berupa sertifikat bebas Frambusia dari Kemenkes. Ini adalah capaian yang patut kita apresiasi," ujar bupati.

Diketahui, Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.

Bupati turut mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjalankan perilaku hidup bersih, agar Kebumen ke depan tetap menjadi kabupaten yang bebas dari penyakit Frambusia, dan apabila kembali ditemukan, maka harus cepat ditangani.

"Saya kira tanpa ada kesadaran berperilaku hidup bersih dari masyarakat, penyakit ini akan terus ada. Jadi saya imbau masyarakat bisa membiasakan diri untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Apabila ditemukan, maka harus cepat dilakukan penanganan," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, Iwan Danardono menambahkan, di Jawa Tengah hanya ada tujuh kabupaten yang mendapat penghargaan ini. Menurutnya, upaya pemerintah dalam penanganan penyakit Frambusia selama ini sangat masif sampai ke puskesmas.

"Kita selalu melakukan upaya tracing, bila ditemukan kita cek, dan langsung diobati, dari tahun ke tahun kita terus dinilai oleh Kemenkes, dan hasilnya sekarang sudah tidak ada lagi penyakit Frambusia, alhamdulillah," ujar dia.

Ke depan sesuai komitmen bupati, lanjut dia, ketika ada temuan penyakit, maka harus langsung diobati. Sehingga penyakit ini tidak semakin meluas.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement