Kamis 23 Feb 2023 12:34 WIB

Cerita Alumnus UMM Sukses Jadi Komisaris Perusahaan BUMN

Setiap anak muda harus punya tujuan sendiri-sendiri.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Ali Muthohirin termasuk salah satu alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan karier wirausaha yang baik dan menjadi komisaris di perusahaan BUMN.
Foto: Dok. Humas UMM
Ali Muthohirin termasuk salah satu alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan karier wirausaha yang baik dan menjadi komisaris di perusahaan BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ali Muthohirin termasuk salah satu alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan karier wirausaha dan pergerakan yang apik. Ali diketahui tengah menjabat sebagai komisaris independen Adhi Persada Beton dan memiliki sederet usaha kuliner serta properti.

Ali menjelaskan, usaha yang ia bangun berawal dari niat mulia untuk memberikan lapangan kerja para mahasiswa. Ia yang dulu kesulitan biaya untuk kuliah, tidak ingin orang lain merasakan hal yang serupa. "Maka dari itu, muncullah berbagai ide usaha yang saya buka," kata Ali.

Salah satu usaha kuliner yang cukup dikenal bernama Sambal Genit Resto. Selain mempekerjakan mahasiswa, tarif yang ia tawarkan juga terjangkau. Dengan demikian, para perantau tidak perlu merogoh uang yang terlalu besar sehingga dapat menggunakannya untuk keperluan lain.

Begitu pula dengan bisnis properti yang ia bangun. Tidak hanya satu, tetapi dua usaha yakni Mangkujoyo Property dan Maharaya Property. Keduanya menjadi bekal Ali untuk menjadi pribadi mandiri dan bertekad membantu sesama.

Pada masa kuliah, Ali cukup rajin untuk turun ke ruang-ruang publik dan politik. Bahkan ia telah aktif di organisasi pergerakan sejak duduk di bangku sekolah dan kuliah.

Keputusannya untuk terjun ke ruang publik berawal dari pikiran bahwa anak muda tidak seharusnya menjadi generasi yang hanya bisa mencerca. "Tapi juga harus berkontribusi dan berperan dalam mengambil kebijakan di ranah publik,” kata pria kelahiran Gresik itu.

Ditanya mengenai inspirasinya, Ali menyebut nama Moeslim Abdurrahman, seorang intelektual yang juga turut berkontribusi di ranah publik. Ali yang dulu awalnya hanya terjun di dunia intelektual, akhirnya tergerak untuk terjun langsung.

Ia berupaya agar dapat menjadi pihak yang mengambil kebijakan untuk kemanfaatan bersama. Ia bercerita bahwa sejak dulu dirinya memang aktif di wadah-wadah diskusi ilmiah seperti Jenesys, Young Political Leader, PPUT, hingga tadarus pemikiran Islam.

Saat tahu sosok Moeslim Abdurahman inilah, dia ingin mengikuti jejaknya menjadi cendekiawan sekaligus masuk di dunia politik. Kemudian juga harus bisa dirangkul bersama atau disinergikan.

Ali juga sempat memberikan pesan bagi para anak muda Indonesia. Beberapa di antaranya keikhlasan untuk menebar manfaat dan memiliki tujuan yang jelas serta menggapainya dengan konsistensi. Di samping itu, harus mengasah passion masing-masing agar bisa sukses.

Menurut dia, tiap anak muda harus punya tujuan sendiri-sendiri. Ada yang fokus di wirausaha, politik, menjadi akademisi, dan lainnya. Hal itu harus dimaksimalkan karena mereka adalah masa depan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement