REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MADIUN -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun melakukan penambalan jalan berlubang sebagai upaya memberikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Madiun Thariq Megah mengatakan penambalan jalan berlubang tersebut adalah untuk merespons keluhan masyarakat terkait adanya lubang di jalan yang menjadi area pengelolaan Kota Madiun.
Lubang-lubang di jalan tersebut cukup mengganggu dan berbahaya sehingga perlu segera diperbaiki. "Setidaknya ada 120 titik jalan yang berlubang di sepanjang jalan protokol. Saat ini masih dalam proses penambalan," ungkapnya.
Thariq mengatakan 120 titik jalan berlubang itu di antaranya di Jalan Mastrip, Jalan Abdurrahman Saleh, maupun di Jalan Gajah Mada. Sebelum dilakukan penambalan, petugas DPUPR telah melakukan identifikasi.
Kemudian ditandai dan baru dilakukan penambalan. "Intinya ini demi keamanan pengguna jalan, karena kalau berlubang takutnya ada yang jatuh atau terjadi kecelakaan," kata dia.
Penambalan tersebut, kata Thariq, masuk dalam program pemeliharaan rutin jalan. Untuk penambalan itu dianggarkan sekitar Rp 70 juta dari APBD 2023. "Kami targetkan sebelum Lebaran April nanti, sudah tidak ada jalan berlubang," ujarnya.
Pihaknya menambahkan, saat ini DPUPR memiliki 22 orang petugas yang masuk dalam tim pemeliharaan jalan. Mereka dibagi beberapa tugas, di antaranya melakukan inspeksi dan survei jalan, penambalan jalan maupun pemeliharaan lain seperti pembersihan bahu jalan.
Ia juga mengharapkan partisipasi masyarakat agar tak segan melaporkan jika menemukan jalan berlubang di wilayah Kota Madiun. Hal itu agar DPUPR segera untuk menindaklanjuti. Adapun, skala prioritas untuk dilakukan penambalan, diutamakan di jalan protokol terlebih dahulu.
"Saat ini fokusnya penambalan di jalan protokol dulu. Nanti masuk ke lingkungan warga juga. Kita upayakan semaksimal mungkin untuk pelayanan masyarakat," katanya.