Kamis 23 Feb 2023 15:17 WIB

Revitalisasi Gedung dan Pengembangan Guru-Murid SMK di Jateng, Gubernur: Tanpa APBD

Pemprov Jateng menggandeng CSR untuk melaksanakan revitalisasi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta untuk merevitalisasi SMK yang ada di Jateng. Hal ini merupakan langkah Ganjar untuk mengefisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Adapun, perusaahaan yang sudah digandeng antara lain Bakti Barito, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indofood, PT Sinarmas, PT Agung Sedayu Group, Wings, Garuda Food, Triputra Group,  hingga First Reources. Mereka tergabung dalam Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI.

Baca Juga

Ganjar menjelaskan, Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI dan Pemprov Jateng sudah bekerjasama pada periode 2021-2022. Ganjar mengatakan, pihaknya dan para pengusaha itu punya visi yang sama, yakni memajukan sekolah vokasi di Indonesia.

“Dari beberapa pengusaha peduli ini, dan sama ternyata pikiran kita adalah bagaimana mengembangkan sekolah vokasi. Lalu saya tawarkan ‘mau tidak ke Jawa Tengah?’,” kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, seperti dilansir pada Kamis (23/2/2023). 

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, sudah ada 10 SMK di Jateng yang telah merasakan hasil kerja sama pada periode 2021-2022 ini. Di antaranya SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 6 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMK N 3 Semarang, SMK N 2 Kendal, dan SMK Tunas Harapan Pati.

Di samping revitalisasi, Ganjar menyebut kerjasama ini juga dilakukan dalam bentuk pengembangan guru-murid dengan kurikulum industri. Ganjar pun mengapresiasi Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI yang telah melakukan ‘link and match’ industri.

“Bagus tidak hanya membangun sarana prasarana tapi juga melatih guru, sampai puncaknya teaching industry dan ini sudah seperti yang saya bayangkan,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, kerjasama ini adalah langkah konkret untuk mengatasi kemiskinan di Jateng dengan cara meningkatkan kualitas SDM. Angka kemiskinan Jateng sendiri mengalami penurunan sebesar 0,27 persen pada September 2022 dibanding September 2021. 

“Beberapa yang sudah dibikin menurut saya bagus, jadi saya sampaikan bahwa kami lagi berusaha mengentaskan kemiskinan dengan mendorong anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk sekolah di vokasi,” katanya.

Sebagai informasi, Ganjar telah membangun SMKN Jateng gratis untuk siswa dari keluarga kurang mampu sebagai upaya mengentas kemiskinan. Program yang pertama kali dijalankan sejak 2014 ini terdiri dari tiga sekolah berkonsep full boarding, yakni SMKN Jateng Semarang, SMKN Jateng Pati, dan SMKN Jateng Purbalingga.

Ada juga 15 SMk Jateng semi boarding tersebar di beberapa kabupaten/ kota. Di antaranya SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Jepon (Blora), SMKN 1 Wirosari (Grobogan), SMKN 1 Kedawung (Sragen), SMKN 2 Wonogiri, SMK N 1 Tulung (Klaten), dan SMKN 1 Purworejo.

Kemudian SMKN 1 Alian (Kebumen), SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan (Banjarnegara), SMKN 1 Kalibagor (Banyumas), SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Tonjong (Brebes), dan SMKN 1 Randudongkal (Pemalang), demikian dilansir dari Antara. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement