Sabtu 25 Feb 2023 11:43 WIB

BMKG : Waspadai Potensi Cuaca Ekstrim Tiga Hari ke Depan di Jateng

Cuaca ekstrem berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Pengendara sepeda motor melintasi jembatan darurat di lokasi tanah longsor di Wonosobo, Jawa Tengah. Tanah longsor akibat hujan deras mengakibatkan jalan antarkecamatan terputus sehingga warga membuat jembatan darurat yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Pengendara sepeda motor melintasi jembatan darurat di lokasi tanah longsor di Wonosobo, Jawa Tengah. Tanah longsor akibat hujan deras mengakibatkan jalan antarkecamatan terputus sehingga warga membuat jembatan darurat yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait dengan prospek cuaca ekstrim di wilayah Jawa Tengah dalam tiga hari ke depan.

Peringatan dini ini disampaikan agar masyarakat yang ada di wilayah Jateng mewaspadai berbagai potensi bencana hidrometeorologi, berkenaan dengan prospek cuaca ekstrim ini.

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, masih dominannya pola monsun Asia, adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Jateng.

Kemudian aktifnya gelombang atmosfer Kelvin di pesisir selatan Jawa serta didukung dengan kelembaban udara yang relatif tinggi dan labilitas lokal yang cukup labil  berpotensi menyebabkan intensifikasi pertumbuhan awan hujan.

Hal ini berpotensi terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan petir/kilat dan angin kencang di sejumlah wilayah di Provinsi Jateng.

"Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang (periode 25 - 27 Februari 2023)," jelasnya, Sabtu (25/2).

Pada 25 Februari 2023, kata Sutikni, berpotensi terjadi di wilayah

Boyolali, Karanganyar, Klaten, Kabupateb/Kota Magelang, Salatiga, Kabupatrn Semarang, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, dan Wonogiri.

Selain itu juga di wilayah Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Brebes, Kabupaten Tegal, Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Temanggung, dan sekitarnya.

Pada 26 Februari 2023 cuaca ekstrim berpotensi terjadi di wilayah Cilacap, Kebumen, Purworejo, Sragen, Karanganyar, dan sekitarnya.

Sementara pada 27 Februari 2023, berpotensi terjadi di wilayah Purworejo, Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Surakarta, Karanganyar, dan sekitarnya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.

Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. Informasi terkait dinamika dan perkembangan cuaca lebih rinci dapat diakses masyarakat melalui website https://www.bmkg.go.id atau http://cuacajateng.com/prakiraan/#jawa.

"Sedangkan untuk informasi prakiraan cuaca hingga level kecamatan bisa mengakses akun media sosial @cuacajateng; aplikasi iOS dan android "Info BMKG"; Call center 196 BMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," tegas Sutikno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement