REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Seorang warga Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berinisial ZN (15) tersambar petir hingga meninggal dunia saat berkendara di area persawahan.
Kapolsek Delanggu, AKP Sutiman Hadi menjelaskan, mulanya korban dibonceng oleh seorang temannya dengan sepeda motor Honda Beat dengan nopol AD 2564 DEC. Namun, naas saat korban melewati jalan di persawahan Desa Karang, Kecamatan Delanggu, dirinya tersambar petir.
Setelah itu, korban ZN langsung tak sadarkan diri dan ambruk bersama motor yang dikendarainya. "Kronologisnya korban naik sepeda motor berboncengan bersama rekannya. Korban ini dalam posisi dibonceng. Saat di tengah sawah, mereka tersambar petir. Korban meninggal dunia namun rekannya selamat," kata Sutiman, Sabtu (25/2/2023).
Setelah itu, Sutiman menjelaskan temannya yang selamat langsung menghubungi pihak keluarga korban. Atas kejadian itu, pihak keluarga pun telah menerima kematian korban akibat tersambar petir.
Hal tersebut setelah perawat medis setempat membenarkan bahwa korban meninggal dengan tanda-tanda tersambar petir. "Dokter puskesmas juga sudah memastikan penyebab kematian korban karena murni terkena petir," ungkapnya.
Saat kejadian, jelas dia, cuaca di sekitar lokasi kejadian memang sedang hujan lebat disertai petir. "Kondisi tadi memang sedang hujan lebat dan petir," katanya.
Ia pun menghimbau agar masyarakat berteduh terlebih dahulu dan tidak memaksa berpergian apabila cuaca sedang hujan lebat yang disertai petir.
"Kalau cuaca ekstrim begini kami dari kepolisian mengimbau agar jika terjadi hujan lebat dan petir lebih baik berteduh dulu. Jangan memaksakan untuk bepergian karena membahayakan diri kita sendiri," ujar dia.