REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Badan Pusat Statistik Nasional mengimbau kepada petani di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyampaikan jawaban yang jujur dan relevan kepada petugas Sensus Pertanian 2023 yang akan berlangsung 1 Juni sampai 31 Juli 2023 mendatang.
Kepala Biro Humas Badan Pusat Statistik Nasional Margaretha Ari Anggorowati mengatakan pendataan atau sensus pertanian akan dilaksanakan 1 Juni sampai 31 Juli 2023 guna mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di suatu wilayah.
"Data hasil sensus nantinya akan digunakan dalam penyaluran bantuan subsidi pupuk agar tepat sasaran," kata Margaretha Ari Anggorowati di sela-sela pelaksanaan Festival Tradisi Desa Tani di Desa/Kalurahan Ngleri, Kabupaten Gunungkidul, Ahad (27/2/2023).
Margaretha juga mengimbau kepada seluruh petani pada saat didata untuk menyampaikan jawaban yang jujur dan relevan. "Data tersebut sebagai acuan dalam kebijakan sektor pertanian," katanya.
Sementara itu Ketua Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) DIY Gusti Kanjeng Ratu Hemas menyampaikan arahan dan sekaligus membuka festival tradisi desa tani. Dalam arahannya GKR Hemas menyampaikan DIY memiliki area tanam 106.930 hektare, di Kabupaten Gunungkidul yang memiliki area tanam terluas di antara kabupaten lain.
GKR Hemas berharap nantinya Kabupaten Gunungkidul akan menjadi daerah pemasok nangka terbesar untuk mencukupi kebutuhan nangka se-DIY baik nangka sayur yang digunakan sebagai salah satu olahan makanan gudeg maupun nangka buah. "Kami berharap Gunungkidul menjadi pemasok sayur dan pusat ketahanan pangan di DIY," katanya.
Acara pembukaan festival tradisi desa tani diakhiri dengan penanaman pohon dengan jenis bibit pohon mangga, rambutan, alpukat dan pohon durian oleh Bupati Gunungkidul, Kapolres Gunungkidul, serta perwakilan dari Badan Pusat Statistik Nasional.